Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Bom di Oklahoma, 168 Orang Tewas

Ledakan terjadi di luar Gedung Federal Alfred P. Murrah di Oklahoma City.

Kejadian ini menewaskan 168 orang, termasuk 19 anak-anak yang berada di pusat penitipan anak di gedung tersebut.

Tim investigasi AS menemukan bukti bahwa ledakan terjadi akibat bom yang dipasang oleh Timothy McVeigh.

Siapakah McVeigh dan mengapa ia melekukan aksi teror bom tersebut?

Di dalam truk itu ada bom yang terbuat dari campuran pupuk pertanian, bahan bakar diesel, dan bahan kimia mematikan lainnya.

McVeigh keluar, mengunci pintu, dan menuju mobil pelariannya. Dia menyalakan sekering satu waktu.

Tepat pukul 09.02, bom meledak. Dia akan melakukan pembunuhan massal.

Seketika, daerah itu tampak seperti zona perang.

Sepertiga dari gedung federal telah menjadi puing-puing. Lusinan mobil terbakar. Lebih dari 300 bangunan di dekatnya rusak dan hancur.

Upaya penyelamatan berlangsung selama dua minggu. Kejadian ini menelan banyak korban jiwa.

Sebanyak 168 orang meninggal, termasuk 19 anak-anak, dengan beberapa ratus lainnya terluka.

Timothy McVeigh, seorang mantan tentara Angkatan Darat AS yang kala itu berusia 27 tahun, cocok dengan deskripsi saksi mata seorang pria yang terlihat di tempat kejadian perkara.

Pada hari yang sama, rekan pelaku Terry Nichols, menyerahkan diri di Herington, Kansas, setelah mengetahui bahwa polisi sedang mencarinya.

Kedua pria itu merupakan anggota kelompok penyintas sayap kanan radikal yang berbasis di Michigan. Keduanya didakwa atas tudukan pembunuhan dan konspirasi.

Konspirasi hingga eksekusi

Saat masih remaja, McVeigh tertarik dengan senjata dan mengasah keterampilan bertahan hidup yang dia yakini akan diperlukan jika terjadi bentrokan Perang Dingin dengan Uni Soviet.

Setelah sekolah menengah, dia mendaftar di Angkatan Darat AS dan terbukti sebagai tentara yang disiplin dan teliti.

Selama waktu inilah dia berteman dengan Terry Nichols, yang usianya 13 tahun lebih tua darinya.

Pada awal 1991, McVeigh bertugas di medan perang Teluk Persia dan dianugerahi beberapa medali untuk misi tempur singkat.

Namun, dia diberhentikan dari angkatan darat pada akhir tahun karena perampingan militer AS yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet.

Dampak dari perang dingin, McVeigh pun mengubah ideologinya dari kebencian terhadap pemerintah komunis asing menjadi kecurigaan terhadap pemerintah federal AS.

Pada 2 Juni 1997, McVeigh didakwa atas 15 tuduhan pembunuhan dan konspirasi.

Pada 14 Agustus, di bawah rekomendasi juri dengan suara bulat, ia dijatuhi hukuman mati dengan suntikan mematikan.

Sedangkan rekannya, Nichols dinyatakan bersalah atas satu tuduhan konspirasi dan 8 tuduhan pembunuhan yang tidak disengaja. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Pada Desember 2000, McVeigh meminta hakim federal untuk menghentikan semua banding atas hukumannya dan menetapkan tanggal eksekusi. Hakim Federal Richard Matsch mengabulkan permintaan tersebut.

Pada 11 Juni 2001, saat usia McVeigh 33 tahun, ia meninggal karena suntik mati di penjara AS Terre Haute, Indiana.

Dia adalah tahanan federal pertama yang dihukum mati sejak 1963.

Biasanya, para penyintas dan keluarga korban akan berkumpul pada hari Minggu di tugu peringatan, lokasi Gedung Alfred P. Murrah pernah berdiri.

Mereka memberi penghormatan setiap tahun kepada para korban bom.

Pemboman Oklahoma City sering disebut sebagai tindakan terorisme domestik terburuk dalam sejarah AS.

Politisi dan penegak hukum sering menggunakan frasa "terorisme domestik" untuk menyebut kasus teror yang dilakukan warga AS.

Akan tetapi, hukum AS mendefinisikan teroris sebagai sesuatu yang memiliki hubungan dengan entitas asing.

Kelompok ekstremis yang tumbuh di dalam negeri tidak diberi label seperti itu, bahkan jika mereka menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mencoba mencapai beberapa tujuan ideologis.

Dalam suatu kesempatan, Wali Kota Oklahoma City, David Holt menekankan pentingnya mendidik generasi baru tentang serangan itu dan bahaya kekerasan dan kebencian yang menginspirasinya.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/19/122200565/hari-ini-dalam-sejarah--ledakan-bom-di-oklahoma-168-orang-tewas

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke