Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Tragis Cheoljong, Raja Dinasti Joseon dalam Drakor Mr Queen

KOMPAS.com - Drama Korea "Mr Queen" menuntaskan episode terakhirnya akhir pekan lalu, setelah tayang sebanyak 20 episode. 

Total, drakor yang dibintangi oleh Shin Hye-sun dan Kim Jung-hyun ini menemani penggemarnya selama 10 minggu setelah tayang perdana pada 12 Desember 2020 lalu. 

Drakor dengan setting Dinasti Joseon itu banyak diminati pecinta drama Korea.

Dikutip dari data Nielsen Korea, episode terakhir yang tayang pada 14 Februari 2021 lalu mencatat rating 17,4 persen dengan titik tertinggi 19,3 persen.

Sinopsis Mr. Queen

Cerita bermula saat Jang Bong-Hwan yang bekerja sebagai koki di Blue House atau Istana Kepresidenan Korsel tiba-tiba jiwanya berpindah ke dalam tubuh Ratu Kim So-Yong pada periode Joseon.

Sampai pada akhirnya, Ratu Kim So-Yong bersama Raja Cheoljong yang awalnya seperti raja boneka bersama-sama melawan Klan Andong Kim yang disebutkan sangat korup. 

Klan Andong Kim yang diceritakan menguasai kerajaan dipimpin Ratu Sunwon dan adik laki-lakinya Kim Jwa-Geun. 

Ratu Sunwon yang sangat ambisius sebelumnya merupakan istri almarhum Raja Sunjo.

Selain karena jalan ceritanya yang lucu, segar dan selalu menyimpan kejutan, drakor yang bersetting sejarah Korea abad ke-18 itu menjadikannya banyak ditunggu penonton. 

Disebutkan, cerita dalam drakor tersebut sedikit banyak diambil dari kisah nyata raja ke-25 dari Dinasti Joseon Korea.

Berbeda dengan cerita dalam drama Korea, kehidupan asli Cheoljong sangat tragis. Sejak lahir hingga meninggalnya. 

Pada 25 Juli 1849, Raja Heonjeong (raja ke-24 Dinasti Joseon Korea) meninggal, pemimpin kerajaan tersebut meninggalkan Korea dalam keadaan yang carut-marut.

Meskipun ia telah memerintah selama 15 tahun, Raja Heonjeong tidak memiliki ahli waris.

Pilihan yang diambil janda Ratu adalah mengadopsi kerabat jauh dan mengangkatnya sebagai raja.

Anak yang dipilih Ratu yaitu kerabat jauh kerajaan bernama Yi Won-beom, pria berusia 19 tahun yang kemudian dikenal sebagai Raja Cheoljong.

Dilansir dari The Korea Times, (10/11/2020), Yi Won-beom yang lahir pada 25 Juli 1831 dinilai kurang layak jika dijadikan raja. Sebab, ia tidak bisa membaca satu huruf pun alias buta huruf dan tidak memiliki keistimewaan lain.

Namun disebutkan, itu lah salah satu alasan diangkatnya Cheoljong untuk dijadikan raja boneka bagi Klan Andong Kim yang dikuasai janda Raja Heonjeong. 

Dikutip dari Newworldencyclopedia, Cheoljong adalah cucu keponakan Raja Jeongjo, Raja ke-22 Dinasti Joseon, dan cicit Raja Yeongjo raja ke-21 Joseon.

Ayah Cheoljong, Pangeran Agung Jeonggye, adalah salah satu dari tiga putra yang lahir dari Pangeran Eunyeon, adik dari Raja Jeongjo.

Kedua saudara laki-laki Jeonggye tewas dalam pemberontakan politik, dan hanya menyisakan Pangeran Agung Jeongye.

Jeonggye juga memiliki tiga putra, di antaranya yang tertua terlibat dan terbunuh dalam perebutan kekuasaan dan yang kedua meninggal karena penyakit, hanya menyisakan putra ketiga, Cheoljong.

Terasing di Pulau Ganghwa

Sebelum ditemukan dan diangkat sebagai raja, Cheoljong banyak menghabiskan waktunya di Pulau Ganghwa sebagai petani dan nelayan miskin. 

Ibu dan nenek Cheoljong dibunuh karena beragama Katolik. 

Dalam buku sejarah Korea tulisan James Scarth Gale, terbitan tahun 1920-an, disebutkan bahwa perdana menteri Korea saat itu, Jeong Won-yong mengatakan bahwa ia memberi tahu gubernur keberadaan Yi Won-beom di Pulau Ganghwa.

Ia pun berencana memboyong calon raja tersebut ke Istana.

Saat ditelusuri, Yi Won-beom sedang membajak ladang. Rambutnya panjang menutupi punggungnya dan wajahnya kecoklatan karena sering terkena sinar matahari.

Pada tahun 1893, seorang misionaris Perancis, Charles-Antoine Pourthie mengklaim bahwa awalnya Yi Won-beom ditemukan dengan keadaan kotor seluruh tubuh.

Wajahnya penuh sisa-sisa buah melon, karena ia menyantapnya dengan penuh semangat dan sesuak hati.

Namun, sumber lain menjelaskan bahwa Yi Won-beom ditemukan tidak sedang membajak ladang, melainkan sedang beristirahat di bukti terdekat, tempat ia mengumpulkan kayu.

Rumah Yi Won-beom atau Raja Cheoljong selama di Pulau Ganghwa dapat dilihat di sini. 

Buta huruf

Meskipun sejak awal Dinasti Joseon, raja-raja Korea telah memberikan prioritas utama pada pendidikan, namun hal itu berbeda pada Cheoljong. 

Pada usia 18 tahun, Cheoljong belum dapat membaca, termasuk pada saat pengangkatannya ke takhta kerajaan. 

Bagi Andong Kim, buta huruf Cheoljong adalah aset. Kurangnya pendidikan membuatnya dapat dimanipulasi dan rentan terhadap kendali mereka.

Buktinya dapat ditemukan dalam laporan-laporan bahwa meskipun Cheoljong memerintah negara itu selama 13 tahun, sampai hari-hari terakhirnya dia belum bisa membaca. 

Sebagai bagian dari manipulasi Cheoljong oleh Andong Kim, pada tahun 1851, klan mengatur agar Cheoljong menikahi Ratu Cheorin, putri anggota klan Kim Mun-geun. 

Ratu Cheorin ini yang dalam "Mr Queen" sebagai istri Raja Cheoljong. 

Dari pernikahannya dengan Ratu Cheorin, Cheoljong memiliki seorang putra namun tidak berumur panjang.

Anak laki-laki itu dilahirkan pada 22 November 1858, namun meninggal pada 25 Mei 1859. 

Pemerintahan Raja Cheoljong

Disebutkan selama pemerintahan Raja Cheoljong, dia melarang perjudian dan monopoli perdagangan. Dia juga melakukan pertarungan keras melawan penyuapan dan koruptor di tempat-tempat tinggi.

Ia juga melarang orang desa menangkap dan memukuli siapa pun yang termasuk golongan bawah.

Meski kebijakan Raja Cheoljong dinilai sangat mulia, tetapi tampaknya tidak diikuti secara penerapan di kalangan bawah. 

Menurut catatan Charles Dallet tentang Korea pada tahun 1874, disebutkan bahwa saat itu pemerintahan Korea berada di ambang korupsi yang meluas dengan cepat.

Diduga hal ini dimulai sekitar tahun 1860-1861, di mana saudara ipar raja bersekongkol agar pajak (dibayar dengan beras) dimuat ke kapal yang kemudian dikirim ke China dan beras tersebut dijual dengan harga empat kali lipat dari harga yang pantas di Korea.

Pada bulan Desember 1863, sebuah komet muncul di langit malam dan bisa disaksikan dari istana kerajaan. 

Peristiwa ini sempat ditampilkan dalam bagian akhir spin off bamboo forest Mr Queen. Saat itu mereka mengira ramalan soal hujan komet adalah  pertanda datangnya kiamat. 

Di kerajaan saat itu takhayul berdasarkan buku-buku kuno ramalan merebak. Di sisi lain, raja sedang sekarat dan dinasti itu gagal.

Seperti raja sebelumnya, dia juga tidak memiliki ahli waris laki-laki. Meskipun menjadi ayah dari lima putra dan enam putri, hanya satu anak yang hidup melewati masa kanak-kanak - yaitu seorang putri. 

Dikutip dari Peoplepill, Cheoljong meninggal pada usia 32 pada 16 Januari 1864. Diduga kematian Cheoljong melibatkan permainan kotor oleh klan Andong Kim, klan yang sama yang menjadikannya raja.

Namun dalam sebuah teori yang lebih baru menunjukkan bahwa penyebab kematian Raja Cheoljong karena penyakit tuberkulosis. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/16/192700365/kisah-tragis-cheoljong-raja-dinasti-joseon-dalam-drakor-mr-queen

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke