Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meninggal Dunia, Berikut Ini 6 Fakta Rekam Jejak Diego Maradona

KOMPAS.com - Dunia berduka atas meninggalnya legenda sepak bola Diego Armando Maradona.

Maradona meninggal dunia, Rabu (25/11/2020) pada usia 60 tahun.

Maradona diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

Meski memikili postur tubuh pendek dengan tinggi sekitar 1,65 meter, Maradona bertubuh kekar dan dikenal sebagai seorang individu jenius serta ahli strategi kolektif.

Berikut ini fakta-fakta terkait Maradona:

1. Asal muasal

Dilansir BBC, Rabu (25/11/2020), Maradona lahir 60 tahun lalu di kota kumuh Buenos Aires, Argentina, tepatnya pada 30 Oktober 1960. 

Maradona merupakan anak kelima dari 8 bersaudara.

Diego Armando Maradona keluar dari kemiskinan masa mudanya untuk menjadi superstar sepak bola yang dianggap oleh beberapa orang bahkan lebih hebat dari Pele dari Brasil.

Dia bergabung dengan Los Cebollitas, tim junior dari salah satu klub terbesar di Argentina, Argentinos Juniors sejak usia 10 tahun.

Sejak saat itu, ia menunjukkan bakat yang luar biasa dan mampu membawa timnya mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam 136 pertandingan.

Maradona memulai debut untuk Argentina vs Hongaria pada 1977, pensiun dari bermain pada 1997 setelah dites positif obat-obatan, dan mengakhiri masa jabatan dua tahun sebagai manajer Argentina setelah tersingkir di perempat final Piala Dunia pada 2010.

Selama hidupnya, Maradona mencetak 259 gol dalam 491 pertandingan.

Sementara itu selama bermain di Timnas Argentina, Maradona berhasil mencetak 34 gol dalam 91 penampilannya.

Maradona pernah tergabung dalam berbagai tim, antara lain Barcelona, Sevilla, Napoli, dan Boca Juniors.

Dia juga menjadi pemain pertama dalam sejarah sepak bola yang mencatatkan dua rekor nilai transfer tertinggi.

Rekor transfer pertama tercatat kala ia berseragam Barcelona dengan biaya sebesar 5 juta euro, sedangankan rekor kedua ketika ia di Napoli dengan total transfer mencapai 6,9 juta euro.

3. Masa emas

Puncak kariernya sebagai pemain timnas Argentina terukir kala ia sukses menjuarai Piala Dunia 1986.

Dalam sejarah sepak bola Piala Dunia, tidak ada pemain yang pernah mencapai prestasi setinggi yang diraih oleh pemain Argentina Diego Maradona pada 1986.

Perempat final melawan Inggris menjadi momen menentukan dalam hidupnya. Gol pertama disebut gol 'Tangan Tuhan' yang terkenal kejam. Hal itu karena dia mencetak gol dengan tangan kirinya.

Saat itu wasit tidak melihat bahwa Maradona telah menjentikkan tangan untuk menangkis bola melewati kiper Inggris Peter Shilton.

Kurang dari lima menit kemudian dia mencatatkan gol lagi yang merupakan salah satu gol solo yang hebat.

Dia mendapatkan penguasaan bola di bagiannya sendiri, dengan bola yang tampaknya terikat di kaki kirinya, menerobos masuk ke seluruh pertahanan Inggris sebelum meluncur ke sarang lawan. Sebanyak 5 pemain lawan berhasil dia lewati.

Maradona disebut pemain terhebat di dunia karena mengubur pertahanan Inggris.

4. Masa sulit

Maradona tersandung kecanduan kokain saat bermain di Spanyol.

Ia mengalami penurunan fisik bahkan saat membawa Argentina ke final Piala Dunia 1990.

Setelah itu secara konsisten menurun.

Maradona diskors karena dites positif menggunakan kokain.

Ketika dia mencoba untuk kembali di Piala Dunia 1994, Maradona ditemukan telah menggunakan zat ilegal untuk membantu penurunan berat badannya dan dikeluarkan dari kompetisi.

Tanpa disiplin sepak bola, paruh kedua hidupnya kacau balau. Berat badannya membengkak dan dia mengalami sejumlah ketakutan kesehatan yang banyak dipublikasikan.

5. Masuk dunia politik

Maradona sempat menjadi tokoh politik yang blak-blakan dan pernah dikaitkan dengan kediktatoran militer Argentina.

Kemudian dengan presiden sayap kanan Carlos Menem, Maradona pindah ke kiri, berteman dengan Fidel Castro, dan menato dirinya sendiri dengan gambar Che Guevara.

6. Menjadi pelatih

Maradona tampaknya menemukan kedamaiannya di sepak bola dan memilih untuk bekerja sebagai pelatih.

Ia memimpin tim di Meksiko dan Timur Tengah serta Argentina.

Selain itu, Maradona juga melatih tim nasional Argentina di Piala Dunia 2010.

Akhir karier Maradona dihabiskan di negara asalnya, Argentina, dengan kondisi fisik yang semakin menurun karena cedera dan memutuskan pensiun pada 1997.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/26/183418565/meninggal-dunia-berikut-ini-6-fakta-rekam-jejak-diego-maradona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke