Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Manfaat Masker Tanah Liat dan Cara Menggunakannya

KOMPAS.com - Masker tanah liat atau clay mask adalah salah satu produk perawatan kulit yang populer saat ini.

Namun, orang-orang sebenarnya telah menggunakan tanah liat selama berabad-abad untuk meningkatkan kesehatan kulit dan rambut mereka.

Dikutip Healthline, 5 Juni 2020, masker wajah dari tanah liat terdiri dari salah satu dari beberapa jenis tanah liat, seperti kaolin atau bentonit.

Masker itu mempunyai beragam manfaat, mulai dari menyerap minyak berlebih hingga mencegah timbulnya jerawat.

Manfaat

1. Mencegah Jerawat

Masker tanah liat berpotensi menyerap minyak dari kulit Anda dan mencegah bentuk jerawat ringan, seperti komedo, komedo putih, dan bintil. Jenis jerawat ini terbentuk ketika pori-pori tersumbat oleh kotoran dan minyak yang berlebihan.

Untuk mengatasi komedo atau jerawat lain itu, disarankan untuk mengoleskan campuran bedak tanah liat dan air hangat.

Namun untuk jerawat yang lebih parah, sebaiknya tidak menggunakan masker tanah liat, karena masker ini tidak menargetkan akar penyebab jerawat yang mungkin disebabkan oleh faktor hormonal.

2. Membuka pori-pori dan merawat kulit berminyak

Mengaplikasikan masker tanah liat ke wajah akan menghilangkan minyak berlebih dari pori-pori. Banyak orang mengklaim tanah liat hijau adalah yang terbaik untuk mengeringkan kulit Anda.

Jika Anda memiliki kulit berminyak alami, mengoleskan masker tanah liat secara teratur sekali atau dua kali seminggu dapat membantu mengatasi minyak berlebih.

3. Mengobati penyakit kulit

Sebuah studi pada 2017 mendapati kandungan tanah liat seperti bentonite berpotensi meredakan gejala masalah kulit seperti dermatitis.

Bentonit juga bermanfaat mengurangi kelembapan yang berlebihan, melindungi kulit dari racun, membantu mengurangi jerawat, dan meredakan gejala diaper rash.

Tidak ada penelitian masker tanah liat sebagai pengobatan untuk gangguan kulit lain seperti psoriasis, rosacea, dan eksim. Namun, banyak orang mengklaim masker tanah liat membantu mengatasi gejala mereka.

Penelitian lain menemukan tanah liat bentonit dapat membantu mengobati bisul dan luka.

Sementara, penelitian pada hewan menunjukkan masker tanah liat dapat meningkatkan produksi serat kolagen, yang dapat mengurangi kerutan dan meningkatkan kekencangan kulit.

4. Melembapkan kulit kering

Menurut studi pada 2016, ketika tanah liat mengeras akan menciptakan lapisan yang dapat membantu kulit mempertahankan kelembapan.

Namun, para peneliti menemukan penggunaan masker tanah liat dalam jangka pendek tidak menyebabkan perubahan signifikan pada kekencangan kulit.

Penggunaan masker tanah liat yang berlebihan berpotensi mengeringkan kulit Anda. Jika Anda sudah memiliki kulit kering, sebaiknya batasi penggunaan masker tanah liat maksimal sekali seminggu.

Cara menggunakan clay mask

Berikut cara mengaplikasikan masker tanah liat hijau dasar:

  • Ambil tanah liat berukuran seperempat dari wadahnya.
  • Sebarkan tanah liat secara merata di seluruh wajah Anda. Mulailah dari leher atas Anda dan lanjutkan ke atas.
  • Biarkan selama sekitar 15 menit.
  • Hapus masker dengan air hangat atau kain penutup wajah yang lembap.

Para ahli menyarankan untuk tidak terlalu sering dalam pengaplikasiannya. Sebaiknya batasi hanya dua kali seminggu.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/21/183100865/ketahui-manfaat-masker-tanah-liat-dan-cara-menggunakannya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke