Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berharap pada Vaksin Covid-19

PANDEMI Covid-19 masih terjadi. Sejak ditemukan di Wuhan, China, virus Corona terus menular dan menyebar hampir ke seluruh belahan dunia.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia berusaha mengendalikan pandemi. Berbagai upaya dilakukan guna menahan penularan dan penyebaran virus ini. Di antaranya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pemerintah juga meminta masyarakat mempraktikkan new normal atau pola hidup baru dengan melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.

Seperti negara lain, pemerintah Indonesia juga mengupayakan vaksin guna menangkal penularan virus ini.

Sejumlah lembaga mulai dari perguruan tinggi, perusahaan farmasi, lembaga riset hingga telik sandi negara berlomba-lomba dan bekerja sama melakukan kajian dan penelitian guna menemukan vaksin Covid-19.

Tak hanya itu pemerintah juga memesan dan membeli vaksin dari negara lain.

Maju mundur

Pemerintah Indonesia berencana melakukan vaksinasi pada bulan Desember 2020. Menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, rencana vaksinasi Covid-19 di Indonesia kemungkinan baru dapat dilaksanakan pada pekan ketiga Desember 2020.

Awalnya, pemerintah berencana melakukan vaksinasi pada bulan November 2020. Namun rencana itu diundur. Pemerintah beralasan, BPOM memerlukan waktu untuk menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA).

Pemerintah dikabarkan telah mengamankan stok vaksin dari tiga perusahaan farmasi asal China yakni Sinovac, CanSino, dan Sinopharm, serta dari perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca.

Seluruh kandidat vaksin dari keempat perusahaan tersebut masih menjalani uji klinis tahap ketiga.

Pemerintah menyatakan, saat ini mereka tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Tak ada jaminan

Tak semua orang menyambut positif rencana vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintah. Sejumlah pihak menilai, kebijakan tersebut terlalu terburu-buru.

Masyarakat juga diminta jangan berharap terlalu besar terkait rencana vaksinasi ini. Karena menurut sejumlah ahli, vaksin (mungkin) dapat menghentikan orang menjadi sakit. Namun tidak mampu mencegah orang terpapar dan menularkan virus.

Selain itu, vaksin saja tak cukup untuk menghilangkan pandemi. Vaksin memang dibutuhkan jika pemerintah menggunakan skenario herd immunity. Karena, saat sebagian besar populasi kebal, virus ini sulit menemukan inang baru dan akan mati. Namun butuh proses dan waktu lama untuk mencapai kondisi tersebut.

Menurut sejumlah epidemiolog, vaksinasi akan efektif bila telah disuntikkan ke 70 persen populasi.

Jika saat ini, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 260 juta jiwa, vaksin ini harus disuntikkan minimal ke 180 juta orang untuk menciptakan imunitas masyarakat.

Jika belum disuntikkan secara merata ke 70 persen total populasi di Indonesia, penularan virus Corona masih akan terjadi. Untuk melakukan vaksinasi kepada 180 juta penduduk Indonesia membutuhkan waktu yang lama.

Vaksin terbaik

Alih-alih menyandarkan harapan yang berlebihan pada vaksin, lebih baik masyarakat melakukan sesuatu yang sudah pasti mampu menangkal penularan virus corona, yakni menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat juga bisa terhindar dari paparan virus corona jika disiplin melakukan 3 M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Perubahan perilaku berupa 3 M ini menjadi ujung tombak terbaik dalam melawan Covid-19 saat ini.

Indonesia harus belajar dari negara-negara di Asia yang telah berhasil keluar dari pandemi. Beberapa negara di antaranya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong hingga China berhasil mengendalikan pandemi karena kedisiplinan masyarakatnya menerapkan protokol kesehatan.

Bagaimana kesiapan pemerintah terkait rencana vaksinasi Covid-19? Vaksin mana yang akan digunakan? Berapa orang yang ditargetkan akan divaksinasi dan sampai kapan?

Apa benar vaksin tak mampu menangkal penyebaran dan penularan virus corona? Jika iya, apa yang mesti dilakukan pemerintah guna mengendalikan pandemi?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (11/11/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/11/091851965/berharap-pada-vaksin-covid-19

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke