Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut Ahli, Eropa Mungkin Mengalami Beberapa Gelombang Covid-19

Peringatan itu datang ketika Eropa sedang berjuang mengatasi lonjakan tajam kasus infeksi Covid-19 baru-baru ini.

Bahkan, jika penguncian parsial diberlakukan di seluruh Eropa untuk mengurangi tingkat infeksi, gelombang Covid-19 masih akan terjadi tanpa adanya vaksin.

Menurut Dewan itu, gelombang kedua Covid-19 di Eropa bisa mereda pada akhir Desember 2020 atau awal 2021.

"Itu tergantung pada virus itu sendiri, lingkungannya, tindakan yang akan diambil untuk membatasi peredaran virus, dan tingkat kepatuhan," kata Dewan itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Senin (2/11/2020).

Akan tetapi, dengan belum tersedianya vaksin secara luas, pandemi virus corona ini kemungkinan besar masih akan terjadi.

"Kemungkinan tindakan (pembatasan) ini, tidak akan cukup untuk menghindari gelombang lain, meski dilakukan secara optimal," kata mereka.

"Dengan demikian, kami mungkin mengalami beberapa gelombang berturut-turut selama akhir musim dingin dan musim semi 2021," lanjutnya.

Pola cuaca, efektivitas kebijakan (testing dan tracing), ketatnya penguncian, semua akan berdampak pada waktu, intensitas, dan durasinya.

Strategi 

Badan penasihat mencermati beberapa kemungkinan strategi dalam menangani gelombang infeksi yang berurutan.

Salah satunya adalah strategi "on/off" dari penguncian parsial untuk membatasi sirkulasi virus, meskipun tindakan itu akan menjadi masalah.

"Akankah Perancis menerima strategi seperti itu? Apakah itu layak untuk ekonomi? Pertanyaannya ada dan mereka tetap tidak dapat dijawab saat ini," dewan menyimpulkan.

Pendekatan lain yang dilakukan oleh beberapa negara Asia, Denmark, Finlandia dan Jerman adalah membatasi jumlah kasus baru di bawah ambang tertentu dan mengambil tindakan cepat jika kasus mulai meningkat.

Strategi "intervensi dini" ini akan menjadi yang paling mungkin bagi ekonomi dalam jangka panjang.

Seperti diketahui, Presiden Emmanuel Macron pekan lalu mengumumkan penguncian nasional hingga 1 Desember 2020.

Menurut Macron, tujuan penguncian nasionalnya adalah untuk menurunkan jumlah infeksi harian menjadi 5.000.

Saat ini, Perancis melaporkan antara 40-000 sampai 50.000 kasus baru setiap harinya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengikuti langkah serupa mulai Senin (2/11/2020), dengan semua bar, restoran, teater, dan bioskup ditutup.

Spanyol telah memberlakukan jam malam malam, sementara pemerintah Italia diperkirakan akan mengumumkan pembatasan baru.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/03/115146165/menurut-ahli-eropa-mungkin-mengalami-beberapa-gelombang-covid-19

Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke