Update Corona di Dunia 13 Oktober: 38 Juta Infeksi | WHO: Strategi Herd Immunity Tidak Etis untuk Penanganan Corona

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (13/10/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 38.028.113 (38 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 28.577.914 (28,5 juta) pasien telah sembuh, dan 1.085.090 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 8.365.081 dengan rincian 8.296.088 pasien dengan kondisi ringan dan 68.993 dalam kondisi serius.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 8.036.894 kasus, 220.010 orang meninggal, total sembuh 5.174.828.

2. India, 7.173.345 kasus, 109.894 orang meninggal, total sembuh 6.224.621.

3. Brasil, 5.103.408 kasus, 150.709 orang meninggal, total sembuh 4.495.269.

4. Rusia, 1.312.310 kasus, 22.722 orang meninggal, total sembuh 1.024.235.

5. Kolombia, 919.083 kasus, 27.985 orang meninggal, total sembuh 798.396.

6. Spanyol, 918.223 kasus dan 33.124 orang meninggal.

7. Argentina, 903.730 kasus, 24.186 orang meninggal, total sembuh 732.582.

8. Peru, 849.371 kasus, 33.305 orang meninggal, total sembuh 743.969.

9. Meksiko, 817.503 kasus, 83.781 orang meninggal, total sembuh 594.180.

10. Perancis, 743.479 kasus, 32.779 orang meninggal, total sembuh 100.828.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (12/10/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.267. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 336.716 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 3.494 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 258.519 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 91 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 11.935 orang.

Inggris

Pemerintah Inggris meluncurkan rencana penguncian tiga tingkatan dalam upaya untuk memperlambat wabah virus corona yang muncul kembali.

Melansir Al Jazeera, Senin (12/10/2020), sementara ini, Liverpool masuk dalam katagori risiko tertinggi penyebaran Covid-19.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, sistem nasional tiga tingkat dirancang untuk "menyederhanakan dan membakukan" tambal sulam aturan lokal yang membingungkan tentang apa yang penduduk dapat dan tidak dapat lakukan.

Johnson mengatakan toko, sekolah dan universitas akan tetap buka di semua area.

Meksiko

Masih dari sumber yang sama, Meksiko melakukan pembayaran 159 juta dollar AS atau setara dengan Rp Rp 2,3 triliun untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX) adalah inisiatif multilateral yang menjalankan uji coba pada beberapa vaksin potensial.

Pembayaran yang dilakukan kepada pihak yang mengelola COVAX, akan memungkinkan Meksiko memperoleh cukup dosis vaksin untuk mengimunisasi hingga seperlima dari populasi negara itu dari sekitar 125 juta orang.

Tak hanya itu, kementerian luar negeri Meksiko juga telah menyerahkan dokumen "jaminan risiko" untuk 20,6 juta dollar AS atau setara dengan Rp 302 miliar lagi.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan strategi membiarkan virus corona berkeliaran untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) tidak etis.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan herd immunity merupakan konsep yang digunakan dalam vaksinasi di mana populasi dapat terlindungi dari virus tertentu bila ambang batas vaksinasi tercapai.

"Membiarkan virus berbahaya yang tidak kita pahami sepenuhnya berkeliaran itu tidak etis. Itu bukan sebuah pilihan," ujar Tedros seperti dilansir Al Jazeera, Senin (12/10/2020).

Tedros mengambil contoh, untuk penyakit campak, diperkirakan apabila 95 persen populasi telah divaksinasi, 5 persen sisanya akan terlindungi dari penyebaran virus.

Untuk polio, kata dia, ambang batasnya 80 persen.

"Herd immunity dicapai dengan melindungi orang-orang dari virus, bukan dengan mengekspos masyarakat terhadap virus," katanya.