Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Kopi Sedunia, Ini Sejarah dan Jenis Kopi Indonesia yang Mendunia

KOMPAS.com - Hari ini, 1 Oktober, diperingati sebagai Hari Kopi Sedunia.

Hari Kopi Sedunia ini pertama kali diperingati pada 1 Oktober 2015 oleh Organisasi Kopi Internasional di Milan, Italia.

Saat ini, minuman kopi menjadi salah satu minuman favorit bagi orang-orang, karena aroma dan rasanya yang nikmat.

Lantas, bagaimana sejarah Hari Kopi Sedunia ini dicetuskan?

Dilansir dari National Today, menurut catatan sejarah, kopi pertama diduga berasal dari Ethiopia, Afrika Timur sekitar tahun 700-an.

Saat itu, seorang penggembala kambing bernama Kaldi, merasakan sikap aneh pada kawanan ternaknya, lantaran bertingkah hampir seperti sedang menari.

Diduga mereka memakan buah kopi dan menyimpulkan bahwa itulah penyebab perilaku aneh ternak-ternak tersebut.

Kaldi memutuskan untuk berbagi temuannya dengan seorang biksu yang membutuhkan sesuatu yang dapat membantunya untuk tetap terjaga sepanjang malam saat dia berdoa.

Tetapi cerita lain menyatakan bahwa biksu tersebut menolak dan melemparkan kacang tersebut ke dalam api dan menimbulkan aroma yang nikmat.

Namun melansir NCA USA, kisah itu tidak muncul secara tertulis. Jadi sulit untuk mengetahui kebenaran kisah itu.

Meski demikian, orang-orang percaya bahwa kebenaran dari cerita itu adalah penanaman kopi dimulai di Ethiopia.

Mendadak, kopi menyebar dari utara ke Yaman pada abad XV di mana biji kopi tiba dengan nama "Mocha".

Selanjutnya, Mocha menjadi kesukaan oleh sebagian besar orang, terutama di Mesir, Persia, dan Turki sebagai "wine of Araby" dan kedai kopi mulai dibuka dengan nama "Schools of the Wise".

Arab pun menjadi wilayah yang populer dengan kopinya, kemudian biji ini mulai dibudidayakan di pertanian kopi skala besar di India Selatan.

Pada 1560, kopi menyebar ke seluruh Eropa dan dengan cepat menjadi populer.

Kemudian, pada 1600-an, kedai kopi makin banyak bermunculan di seluruh Eropa, dan kopi pun mulai menjamah AS.

Akhirnya, setelah sekian lama, pada 2014, "Organisasi Kopi Internasional" mendeklarasikan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional, sebuah kesempatan untuk merayakan kopi sebagai minuman dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan para petani kopi.

Jenis-jenis kopi di Indonesia

Tidak hanya di Eropa dan AS, tanaman kopi juga dikenal di Indonesia.

Pada 1696, Belanda pertama kali membawa masuk benih kopi arabika untuk ditanam di Pulau Jawa.

Mereka pun berupaya untuk membudidayakan benih kopi di daerah Kedawung, perkebunan dekat Batavia.

Melansir pemberitaan Kompas.com (13/8/2020), ada empat jenis tanaman kopi di Indonesia yakni arabika, robusta, liberika, dan excelsa.

Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis kopi ini dijelaskan oleh seorang barista yang telah delapan tahun bergelut di dunia perkopian, Farhondu.

Berikut rinciannya:

1. Arabika

Arabika dinilai jenis kopi yang paling ringkih dan susah untuk dibudidayakan.

Sebab, kopi arabika membutuhkan ketinggian tertentu untuk dapat tumbuh dan berbuah.

Rasa yang dikeluarkan dari jenis kopi ini cenderung asam buah-buahan dan rasa pahit yang tipis.

Adapun kafein dalam kopi arabika juga cenderung lebih rendah dibanding jenis-jenis lainnya.

Farhondu menyampaikan, kopi arabika dapat ditemukan di Bali Kintamani, Aceh Gayo, Ciwidey, Tapanuli Sipirok, Papua Wamena, dan Toraja.

2. Robusta

Kopi Robusta memiliki bentuk biji yang kecil dan bulat daripada arabika.

Metode penanamannya pun tidak begitu sulit karena tidak perlu medan yang terlalu tinggi. Waktu panen robusta pun lebih cepat ketimbang arabika.

Kemudian, rasa yang dihasilkan dari kopi robusta cenderung rubbery, pahit dengan rasa seperti gandum.

Farhondu mengungkapkan, setelah meminum kopi robusta, orang tersebut akan terasa kering di mulut.

Selain itu, kadar gula dalam kopi robusta nyaris tidak ada, sehingga kombinasi seduhan hasil robusta sangat cocok dinikmati dengan gula tambahan.

Robusta yang terkenal di Indonesia yakni robusta Lampung dan robusta Temanggung.

3. Liberika

Liberika memiliki cita rasa yang mirip robusta, namun aroma yang dikeluarkan cenderung smokey atau berbau asap.

Farhondu mengatakan, rasa kopi jenis liberika terkadang seperti tembakau, sehingga sangat cocok dinikmati sambil merokok.

Kadar kafein dalam kopi ini cenderung rendah, berbanding terbalik dengan robusta yang memiliki kadar kafein sangat tinggi.

Kopi liberika dapat dijumpai di daerah Jember, Kepulauan Riau, dan Kuala Tungkal.

4. Excelsa

Jenis kopi excelsa cenderung sulit ditemukan di Indonesia.

Namun, rasa kopi excelsa terasa masam layaknya buah masam.

Meski mirip dengan kopi jenis arabika, excelsa memiliki daya tarik sendiri yakni menimbulkan rasa gurih saat diminum.

Jenis kopi excelsa dapat ditemui di Temanggung, Jawa Tengah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/01/203629165/hari-kopi-sedunia-ini-sejarah-dan-jenis-kopi-indonesia-yang-mendunia

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke