Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Jantung Sedunia, Simak Cara Mencegah Penyakit Jantung Sejak Dini

KOMPAS.com - Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menunjukkan, 70 persen dari 39,5 juta kematian di dunia disebabkan penyakit tidak menular.

Dari jumlah tersebut, 45 persen atau nyaris setengahnya disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Karena itu sangat penting untuk menjaga jantung dengan rutin menjalani gaya hidup sehat.

Di antara berbagai faktor lain seperti makanan dan gaya hidup, stres adalah salah satu alasan terbesar yang memengaruhi kesehatan jantung seseorang.

Pada hari ini, 29 September 2020, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia.

Mengutip World Heart Federation (WHF), Selasa (29/9/2020) tahun ini Hari Jantung Sedunia diperingati dengan tagline "Use Heart to Beat CVD", atau menggunakan hati untuk melawan penyakit kardiovaskuler.

Penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini telah mengakibatkan 17,3 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya.

Pada Mei 2012, para pemimpin dunia berkomitmen untuk mengurangi kematian global akibat penyakit tidak menular (NCD) sebesar 25 persen pada tahun 2025.

Penyakit kardiovaskular (Cardiovascular disease/CVD) bertanggung jawab atas hampir setengah dari semua kematian yang disebabkan penyakit tidak menular.

Diinisiasi oleh Federasi Jantung Sedunia (WHF) tujuan peringatan Hari Jantung Sedunia adalah untuk memberi tahu orang-orang di seluruh dunia bahwa CVD, termasuk penyakit jantung dan stroke, adalah penyebab kematian utama di dunia.

Peringatan ini juga menyoroti tindakan yang dapat dilakukan individu untuk mencegah dan mengendalikan CVD.

Mengutip laman resmi WHF, peringatan Hari Jantung Sedunia juga bertujuan untuk mendorong edukasi tentang pengendalian faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit CVD.

Faktor risiko penyebab CVD, antara lain:

Hari Jantung di masa pandemi

Di masa pandemi Covid-19, pasien CVD dihadapkan pada ancaman ganda. Mereka tidak hanya lebih berisiko sakit parah bila terpapar virus corona, tetapi mereka juga mungkin mengalami kesulitan untuk mengakses perawatan jantung.

Oleh karena itu, WHF menjelaskan, tema Hari Jantung Sedunia tahun ini masih tetap bertujuan untuk tetap mempromosikan kesadaran soal bahaya penyakit CVD, sekaligus meningkatkan empati pada mereka yang terkena CVD.

WHF mengajak masyarakat untuk memahami apa yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung, bertindak sesuai pengetahuan itu, dan mengubah perilaku untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Selain itu, WHF juga mengajak semua pihak untuk bisa menjadi berkontribusi dalam kesehatan jantung, dengan cara:

Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi karena merupakan pembunuh nomor satu.

Mengutip data dari Institute for Health Metric and Evaluation (IHME) per 2017, penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke) menempati posisi tertinggi penyebab kematian di Indonesia.

Berikut 10 penyebab kematian terbanyak di Indonesia:

1. Stroke
2. Sakit jantung
3. Diabetes
4. Tuberkulosis (TBC)
5. Cirhosis
6. Diare
7. Penyakit paru obstruktif kronik
8. Alzheimer
9. Infeksi pernapasan
10. Kelainan pasca kelahiran (Neonatal disorder)

Namun, penyakit jantung masih sangat mungkin untuk bisa dicegah.

Berikut beberapa cara pencegahan penyakit jantung yang bisa Anda lakukan.

1. Tidak merokok

Tidak merokok atau berhenti merokok merupakan hal terbaik yang Anda lakukan bagi kesehatan jantung.

Melansir dari Mayo Clinic, bahan kimia dalam tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah.

Anda juga perlu menghindari paparan asap rokok dari olang lain, sebab paparan asap rokok mengurangi oksigen dalam darah.

Ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok oksigen agar cukup diedarkan ke tubuh dan otak.

2. Gaya hidup aktif

Bagi Anda yang banyak melakukan pekerjaan dengan duduk, ada baiknya untuk melakukan olahraga ringan di sela pekerjaan selama beberapa menit.

Olahraga ringan juga dapat menjadi peregangan yang membuat Anda kembali fokus. Namun, Anda juga perlu memperhatikan durasi aktivitas fisik yang dilakukan. 

Melansir dari heart.org, orang dewasa perlu mendapatkan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggu.

Sedangkan menurut CDC, anak-anak dan remaja semaiknya mendapatkan aktivitas fisik selama 1 jam setiap hari.

Aktivitas fisik dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

3. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dapat membebani kinerja jantung.

Anda bisa membuat menu makan sehat dengan membatasi produk olahan, minuman manis, natrium tinggi, lemak jenuh, dan lemak trans.

Dikutip dari CDC, makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan penyakit jantung.

Sedangkan membatasi natrium atau garam dapat membantu menurunkan tekanan darah. Ini nantinya dapat berimbas pada kesehatan jantung.

Untuk pilihan bahan makanan, Anda bisa memilih makanan berserat tinggi seperti sayur, buah, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, ikan, protein nabati, dan protein hewani tanpa lemak.

4. Menjaga berat badan sehat

Sebab kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar perut, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berat badan berlebih dapat menyebabkan kondisi yang meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.

Cara paling mudah untuk mengetahui apakah Anda kelebihan berat badan adalah dengan mengukur lingkar pinggang.

Jangan sampai ukuran pinggang Anda lebih dari 101,6 cm untuk pria dan 88,9 cm untuk wanita.

5. Kualitas tidur baik

Kebanyakan orang dewasa membutuhkan sekitar 7 hingga 9 jam tidur setiap malam. Kurang dari angka tersebut membuat Anda lebih berisiko mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes, dan depresi.

Tidak hanya kuantitas, kualitas tidur juga perlu diperhatikan. Cara mengetahui apakah tidur Anda berkualitas adalah kondisi badan setelah bangun.

Jika masih merasa lelah padahal cukup tidur, mungkin kualitas tidur Anda kurang baik.

6. Kelola stres

Sama seperti merokok, stres juga mempengaruhi banyak kesehatan tubuh. Ini karena biasanya orang mengatasi stres dengan cara yang tidak sehat seperti konsumsi makanan tidak sehat, makan berlebihan, minum alkohol, atau merokok.

Anda perlu menemukan cara lain mengatasi stres. Mengelola stres dengan tidak membiarkannya terlalu menumpuk dapat dilakukan.

Mempelajari praktik pernapasan, meditasi, atau yoga dapat menjadi pilihan jika Anda merasa stres.

7. Pemeriksaan kesehatan secara teratur

Penyakit jantung dapat menjadi pembunuh senyap. Untuk itu, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Ini membuat jika menemukan permasalahan pada tubuh yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung bisa segera ditangani.

Beberapa pemeriksaan rutin yang perlu Anda lakukan seperti tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah.

(Sumber: Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika/Mahardini Nur Afifah)

 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/29/170000665/hari-jantung-sedunia-simak-cara-mencegah-penyakit-jantung-sejak-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke