Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perangi Misinformasi Covid-19, WHO Sediakan Chatbot Facebook Messenger

KOMPAS.com - Badan kesehatan dunia, WHO, telah merilis chatbot di Facebook Messenger untuk memerangi misinformasi seputar Covid-19.

Langkah ini melanjutkan upaya awal WHO meluncurkan akun chatbot WhatsApp pada Maret 2020.

Layanan pesan khusus di Facebook dan WhatsApp itu kini tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, Hindi, Italia, Spanyol, dan Portugis.

"Layanan perpesanan ini menyediakan berita dan informasi terkini mengenai virus corona, termasuk rincian gejala dan bagaimana orang bisa melindungi diri mereka dan orang lain," tulis WHO dalam laman resminya.

Selain itu, layanan ini memberikan laporan situasi dan angka terbaru secara real-time untuk membantu pembuat keputusan melindungi kesehatan masyarakat.

Dengan chatbot di WhatsApp dan di Facebook Messenger serta saluran komunikasi lain, layanan Peringatan Kesehatan (Health Alert) WHO berpotensi menjangkau 4,2 miliar orang.

Layanan interaktif Peringatan Kesehatan WHO dapat diakses melalui halaman resmi WHO di Facebook dengan memilih "Kirim Pesan" atau melalui tautan messenger khusus.

Sementara itu, chatbot WhatsApp bisa diakses melalui tautan Chatbot WhatsApp WHO.
Pengguna tinggal mengetik “hi”, "hola", "??????", "oi", “salut”, "ciao" atau "?????" untuk mengaktifkan percakapan, memunculkan menu opsi yang dapat membantu menjawab pertanyaan mereka soal Covid-19.

Layanan Siaga Kesehatan WHO melalui WhatsApp telah menjangkau lebih dari 12 juta orang. Di banyak wilayah yang paling terpukul Covid-19, total pengiriman pesan melalui WhatsApp telah meningkat lebih dari 50 persen.

Chatbot dikembangkan WHO bekerja sama dengan Sprinklr. Kolaborasi pro-bono ini bertujuan khusus memerangi pandemi Covid-19.

Sementara, Peringatan Kesehatan WHO dikembangkan dalam kemitraan dengan Praekelt.Org, menggunakan teknologi pembelajaran mesin Turn.

Chatbot Rakuten Viber

WHO juga menggandeng Rakuten Viber untuk menyediakan chatbot interaktif dalam memberikan informasi akurat tentang Covid-19.

Layanan ini tersedia dalam bahasa Inggris, Rusia, dan Arab. Ke depan, akan ditambahkan lebih dari 20 bahasa.

Kemitraan WHO dan Rakuten Viber memberi peluang bagi WHO untuk menjangkau lebih dari 1 miliar orang dalam bahasa lokalnya secara langsung melalui ponsel.

"Tujuan WHO adalah menjangkau sebanyak mungkin orang dengan informasi kesehatan yang andal melalui teknologi digital inovatif. Informasi ini sangat kuat dan dapat membantu menyelamatkan nyawa selama pandemi ini, ”kata Director-General WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari laman resmi WHO.

Pengguna juga dapat mempelajari cara melindungi diri mereka sendiri dan menguji pengetahuan mereka tentang virus corona melalui kuis interaktif yang membantu memecahkan mitos.

Tujuan lain dari kemitraan ini adalah untuk melawan misinformasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/26/190000265/perangi-misinformasi-covid-19-who-sediakan-chatbot-facebook-messenger-

Terkini Lainnya

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke