Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Malaysia Disebut Punya Angka Reproduksi Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara, Apa Artinya?

KOMPAS.com - Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di Inggris memperkirakan angka reproduksi Covid-19 pada negara-negara di dunia.

Hasil pemodelan tersebut dimuat dalam lamannya yang bernama "Epiforecasts".

Di antara 6 negara Asia Tenggara, Malaysia memiliki angka reproduksi (Rt) paling tinggi, yaitu 1,57 pada 15 September 2020.

Adapun negara-negara lain seperti Singapura sebesar 1,15, Thailand sebesar 1,1, Indonesia 1,06, dan Filipina 1,0.

Sementara, dua negara yang mencatatkan tingkat reproduksi Covid-19 di bawah 1,0 adalah Vietnam, yaitu sebesar 0,61 dan Kamboja sebesar 0,49.

Sedangkan data untuk Myanmar, Brunei, dan Laos tidak tersedia.

Angka reproduksi (R)

Angka reproduksi atau "R" adalah tingkat penularan dan perkiraan angka rata-rata dari orang yang dapat terinfeksi Covid-19 dari seorang pasien positif.

Pusat pemodelan yang berlokasi di London School of Hygiene and Tropical Medicine ini mengklaim bahwa pihaknya terdiri atas kelompok multidisiplin, mulai dari epidemiolog, ahli matematika, ahli ekonomi, ahli statistik, dan dokter.

Perkiraan angka reproduksi di Malaysia sebesar 1,57 mirip dengan angka yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 1,58.

Namun demikian, studi tersebut tidak menjelaskan alasan mengapa angka tersebut lebih besar dibanding Indonesia, Singapura, dan Filipina yang memilki jumlah kasus Covid-19 lebih banyak.

Angka reproduksi Covid-19 di Malaysia mencapai puncaknya pada 8 September, yaitu sebesar 2,34 dan 11 September, yaitu sebesar 2,30.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah telah memperingatkan bahwa penting untuk menjaga Rt di bawah 1,60, untuk mencegah gelombang baru infeksi Covid-19.

Minggu lalu, ia menekankan tentang perlunya keseimbangan antara melindungi kehidupan dan mata pencaharian.

"Kita harus menghindari pengulangan penguncian seperti negara lain. Rt ini menjadi peringatan," kata dia sebagaimana dikutip The Straits Times, Senin (21/9/2020).

Arti angka reproduksi virus

Pada 18 September 2020, Pemerintah Inggris menyatakan dalam laman resminya bahwa angka R di negaranya diperkirakan berkisar antara 1,1 dan 1,4, dengan jumlah infeksi baru tumbuh sebanyak 2-7 persen setiap harinya.

"Angka R antara 1,1 dan 1,4 berarti bahwa rata-rata, setiap 10 orang akan menginfeksi antara 11-14 orang lainnya," tulis pemerintah Inggris.

Nilai R di Inggris ini diperkirakan oleh Tim Respons Covid-19 dari Imperial College.

Melansir BBC, 11 September 2020, sederhananya, nilai Rt atau angka reproduksi efektif yang kurang dari 1 adalah pertanda baik.

"Rt yang kurang dari 1 berarti bahwa orang yang terinfeksi secara rata-rata akan semakin sedikit dan jika situasi dapat dipertahankan, penyakit akan hilang. Sebaliknya, angka Rt di atas 1 berarti virus menyebar dengan cepat," kata Epidemiolog Universiti Malaya Prof Dr Awang Bulgiba Awang Mahmud sebagaimana dikutip The Straits Times, Senin (21/9/2020).

Indikator lain

Adapun perkiraan dari angka R ini mungkin bervariasi karena ukuran nyata dari pandemi masih menjadi misteri dan seberapa cepat penyebaran virus bergantung pada lingkungan.

Misalnya, virus akan menyebar dengan lebih cepat di kota-kota berpopulasi padat dengan transportasi publik sebagai metode utama untuk berpindah tempat.

Menurut ahli, angka Rt tidak bergantung pada jumlah kasus di suatu negara, tetapi seberapa banyak orang yang dapat terinfeksi dari satu kasus positif.

Menurut Dr Awang, nilai R merupakan indikator penting untuk melihat apakah suatu negara aman dari Covid-19, tetapi bukan satu-satunya.

"Indikator lain termasuk kapasitas negara untuk merespons penyakit dan tren angka kasus baru serta pasien sembuh," kata dia.

Faktor-faktor seperti kebijakan pencegahan penyakit dan kepatuhan masyarakat juga penting untuk mengukur apakah virus masih menjadi ancaman bagi negara.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/21/190300465/malaysia-disebut-punya-angka-reproduksi-covid-19-tertinggi-di-asia-tenggara

Terkini Lainnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke