Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Perdamaian Internasional 2020, Fokus Tangani Pandemi Corona...

Pada peringatan tahun 2020, dilansir internationaldayofpeace.org, peringatan tersebut dilakukan dengan tema "Membentuk Kedamaian Bersama".

Seluruh umat manusia diharapkan dapat berkomitmen pada perdamaian di atas semua perbedaan yang ada dan berkontribusi dalam membangun budaya perdamaian.

Diharapkan, setiap orang merayakan Hari Perdamaian Internasioanl dengan menebar kasih sayang, kebaikan, dan harapan dalam menghadapi pandemi virus corona yang terjadi.

Seluruh orang, bersama dengan PBB, dapat melakukan upaya melawan diskriminasi atau ujaran kebencian yang menggunakan virus corona.

Diketahui, kemunculan Covid-19 pada tahun ini telah mengancam kesehatan, keamanan, dan hidup.

Virus tersebut telah membuat dunia kacau.

Pandemi juga disebut mengingatkan semuanya bahwa yang terjadi di satu bagian dari bumi ini dapat berdampak pada orang di mana pun.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Maret lalu, mengungkapkan peringatan Hari Perdamaian Internasional kali ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, ia menyerukan saat ini musuh bersama adalah virus corona.

"Setiap tahun, pada 21 September, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan kepada semua orang, di mana pun, untuk mengamati 24 jam non-kekerasan dan gencatan senjata. Hari ini, 100 hari sebelum Hari Perdamaian Internasional, penting untuk diingat bahwa musuh bersama kita adalah virus yang menyebabkan penderitaan yang meluas dan risiko yang membalikkan kemajuan manusia selama beberapa dekade," tulis Guterres.

Lawan pandemi

Melansir situs resmi PBB, pada Maret lalu, Guterres telah meminta seluruh pihak yang bertikai untuk meletakkan senjata.

Guterres meminta semua pihak berfokus melawan pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski pesan ditujukan bagi pihak-pihak bersenjata, solidaritas dan kerja sama lintas batas, sektor, dan generasi juga diperlukan untuk memenangkan perjuangan melawan krisis kesehatan masyarakat terburuk.

"Itu sebabnya, ketika pandemi Covid-19 mulai terjadi, saya meminta semua pihak yang bertikai untuk meletakkan senjata mereka. Ini bukan waktu normal, dan tanggapan kita tidak bisa rutin. Pandemi bukan hanya masalah kesehatan. Itu memiliki efek langsung dan mengganggu pada pembangunan, perdamaian dan keamanan," ucap Guterres.

"Seruan gencatan senjata global kita bergema di banyak tempat dan dengan banyak kelompok berbeda. Meskipun ketidakpercayaan dapat mempersulit penerapan, saya telah berbesar hati dengan dukungan kuat yang diterima dari masyarakat sipil, yang dapat mempengaruhi dan memobilisasi orang-orang," lanjut dia.

Sebagai catatan, Hari Perdamaian Internasional ditetapkan pada tahun 1981 saat Sidang Umum PBB.

Dua dekade kemudian, pada 2001, Majelis Umum PBB dengan suara bulat memilih untuk menetapkan hari tersebut sebagai periode tanpa kekerasan dan gencatan senjata.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/21/150600365/hari-perdamaian-internasional-2020-fokus-tangani-pandemi-corona-

Terkini Lainnya

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke