Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersiap, Dini Hari Nanti Ada Tripel Konjungsi Bulan-Venus-Beehive

KOMPAS.com - Langit Bumi akan kembali dihiasi fenomena langit pada September. Salah satunya adalah tripel konjungsi Bulan, Venus, dan Beehive.

Fenomena langit itu bisa disaksikan pada 14 September 2020, tepatnya pukul 03.30 WIB hingga pukul 05.30 WIB.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, menjelaskan fenomena tripel konjungsi itu bisa disaksikan di seluruh Indonesia.

"Untuk Bulan dan Venus sendiri bisa diamati dengan mata telanjang. Sementara untuk Beehive, karena magnitudo +3 bisa diamati dengan mata telanjang jika kondisi cerah dan bebas polusi cahaya," kata Andi kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Mengenal Beehive

Andi menjelaskan Beehive merupakan gugus bintang terbuka yang terdiri dari 50-100 bintang. Itu terletak di konstelasi Cancer.

Diungkapkannya, Beehive bentuknya seperti totol di hidung singa. Maka dari itu disebut "an-Natsrah" dalam sistem 28 Manzilah Arab.

Selain itu, gugus atau kumpulan bintang itu bentuknya menyerupai sarang lebah.

"Iya, jika titik-titik bintang itu terlihat, seperti sarang lebah. Makanya dinamakan beehive (sarang lebah)," ujarnya.

Cara menyaksikannya

Anda bisa mengamati tripel konjungsi atau kesejajaran Bulan-Venus-Beehive dari arah timur hingga ke timur laut.

Menurutnya, Beehive akan terlihat lebih redup dan sulit diamati. Sehingga hanya terlihat Bulan dan Venus saja.

"Venus kalau kasat mata masih putih. Tetapi jika menggunakan kekeran/binokuler maupun teleskop, akan terlihat atmosfer Venus yang tebal kekuningan," ungkapnya.

Lanjutnya, selain Venus yang berwarna keputihan, Beehive warnanya keputihan juga.

Dia mengatakan benda langit yang tampak kekuningan secara kasat mata lebih karena efek pembiasan rayleigh ketika benda langit berada di dekat ufuk, termasuk Venus dan Bulan.

Untuk waktunya, dia menjelaskan akan bisa disaksikan mulai pukul 3.30 WIB di Jakarta, Bandung dan sekitarnya. Ketinggiannya sekitar 6 derajat di atas ufuk untuk Venus dan Beehive

Sementara itu, bulan sedikit agak tinggi sekitar 8,5 derajat. Azimut 71,8 derajat untuk Venus, 69,1 derajat untuk Beehive, dan dan 65,8 derajat untuk bulan.

"Ketinggian bulan tadi bisa bervariasi sekitar 1 derajat lebih tinggi untuk wilayah Sabang, dan setengah derajat lebih untuk wilayah Kupang," kata Andi.

Sedangkan, untuk posisi ketiga benda langit tersebut bisa berbeda-beda, bergantung letak geografisnya.

Dia mengatakan untuk Indonesia, karena lintangnya rendah, bulan tidak sampai di bawah Venus dan Beehive.

Sementara itu, di lintang subtropis belahan selatan (> 23,5 derajat LS) seperti di Australia bagian selatan, Afrika Selatan, Selandia baru, Argentina-Chile bagian selatan, dan Uruguay-Paraguay, Bulan bisa berada di bawah Venus dan Beehive.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/13/180100865/bersiap-dini-hari-nanti-ada-tripel-konjungsi-bulan-venus-beehive

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke