Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami "Crab Mentality", Rasa Iri Pada Kemajuan Orang Lain

KOMPAS.com - Pernahkah Anda memerhatikan kepiting-kepiting yang ada di dalam satu ember? Jika pernah, Anda akan melihat kepiting-kepiting yang mencapit satu sama lain, lalu salah satunya berusaha untuk naik.

Inilah awal mulai dari munculnya terminologi mentalitas kepiting atau crab mentality.

Jika hanya ada satu ekor kepiting, mungkin ia dapat naik dan keluar dari ember. Akan tetapi, jika ada "teman-teman kepiting" lainnya, mereka akan tetap berada di ember dan berakhir bersama.

Mungkin, di kehidupan nyata, Anda seringkali mengalaminya. Terkadang Anda merasa didorong untuk memilih antara keluar dari "ember" dan menjaga hubungan sosial.

Mengapa kepiting saling mencapit satu sama lain?

Habitat kepiting bukan di dalam ember. Mereka tumbuh dan berevolusi ditepi pantai di mana saling berdekatan satu sama lain menjadi strategi bertahan hidup.

Seekor kepiting tidak sadar saat berusaha menahan temannya. Mereka melakukannya dengan tujuan untuk saling menyelamatkan. 

Perilaku tersebut merupakan pilihan alaminya. Namun, sikap ini juga sering dianalogikan sebagai perilaku egois dan iri terhadap kesukesesan orang lain.

Melansir Pscychology Today, crab mentality adalah analogi dari perilaku egois tersebut. Saat salah satu kepiting berusaha keluar, kepiting lain berusaha menahannya.

Perilaku serupa juga tampak pada manusia, meskipun dalam kondisi yang berbeda.

Misalnya, kerap kali ada segelintir orang yang berusaha menjatuhkan individu lain yang hendak maju, seperti dengan meremehkan hingga memanipulasi.

Mentalitas ini seringkali membuat seseorang mengalami kesulitan untuk menghargai pencapaian orang lain sehingga muncul rasa iri dan berupaya membuat orang tersebut ada di kondisi yang sama.

Penyebab mentalitas kepiting

Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya crab mentality, di antaranya adalah manusia sebagai makhluk sosial yang saling bergantung dalam hidupnya.

Hidup berkelompok, selain kemudahan untuk mencapai tujuan bersama, juga berarti adanya persaingan yang konstan dalam hal makanan dan pasangan atau teman.

Crab mentality pun terjadi karena berbagai faktor dari kondisi tersebut, mulai dari malu, dendam, cemburu, hingga sifat kompetitif itu sendiri.

Kondisi ini menghasilkan hubungan yang tidak sehat dalam sebuah kelompok. 

Meskipun mentalitas kepiting dapat terasa positif bagi yang melakukan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa perasaan tersebut tidak bertahan lama.

Sebab, akan selalu ada orang yang lebih pintar, lebih berkembang, dan beruntung daripada orang lain.

Cara mencegah dampak mentalitas kepiting

Berikut adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk "berdamai" dengan perasaan-perasaan yang menjadi penyebab crab mentality:

  • Gigih/tekun
  • Terus menambah nilai pada diri sendiri
  • Menjadi contoh atau model bagi orang lain
  • Tetap bersemangat dengan apapun yang tengah dilakukan
  • Tetap bertahan meski gagal

Hal-hal tersebut dapat menambah kepercayaan dan nilai pada diri sendiri sehingga tetap berada pada kondisi yang tidak dapat dipengaruhi oleh crab mentality.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/12/081300265/memahami-crab-mentality-rasa-iri-pada-kemajuan-orang-lain

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke