Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] 1.000 Santri di Kudus Tak Sadarkan Diri Setelah Rapid Test

Informasi yang sama juga beredar di berbagai grup percakapan Whatsapp.

Pesan tersebut juga menyebutkan bahwa dokter yang memeriksa berasal dari China dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh Kementerian Kesehatan.

Informasi ini dipastikan tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Unggahan berupa tangkapan layar tersebut salah satunya dibagikan oleh pengguna Facebook Den Bagus di salah satu grup.

Unggahan tersebut telah dihapus, namun bisa diakses di sini.

Ada pun narasi dalam unggahan tersebut sebagai berikut.

“Paling dimintai keterangan berhasil gak bikin santri sakit.
Harusnya TNI- POLRI sigap dan tegas dalam hal ini.Bukan diam.
Klu pun ini ada unsur politik tapi kan ada juga kriminalitasnya,” tulisnya disertai sebuah gambar berisi narasi yang menyebut adanya santri lemas usai rapd test.

Gambar tersebut mencatut media CNN Indonesia dengan narasi:

“SEHARI SETELAH DILAKUKAN RAPID TEST COVID-19 KEPADA PARA SANTRI DI KUDUS, 1.000 SANTRI TAK SADARKAN DIRI
24 Juni 2020

Lebih dari 1.000 Para Santriawan & Santriawati di Kudus dalam keadaan lemah, sebagian tak sadarkan diri, setelah di lakukan Rapid Test Covid-19 oleh Tim Dokter gabungan dari Rs. Indonesia dan Rs. Swasta dari China. Tim Dokter dari China diketuai oleh Lie Kong Nyen, dan dari Indonesia oleh Ringgo Silalahi. Kini ke-2 Tim Dokter tersebut sedang dimintai keterangan
oleh Menteri Kesehatan terkait kejadian tersebut,”

Lantas benarkah hal tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com mengonfirmasi informasi ini kepada Redaksi CNN Indonesia, Kamis (9/7/2020). Logo CNN Indonesia dicantumkan dalam tangkapan layar yang beredar dan memuat informasi di atas.

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari menyatakan, CNN Indonesia tak pernah menayangkan berita seperti yang dicatut dalam tangkapan layar yang beredar.

"Gambar tangkapan layar dengan judul "SEHARI SETELAH DILAKUKAN RAPID TEST COVID-19 KEPADA PARA SANTRI DI KUDUS, 1.000 SANTRI TAK SADARKAN DIRI" bukan ditulis/dan atau dibuat oleh tim CNNIndonesia.com dan tak pernah ditampilkan pada situs," kata Titin melalui keterangan tertulis, Kamis pagi.

Titin mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan pembuatan dan peredaran gambar yang dapat menimbulkan keonaran dalam masyarakat dan konotasi negatif terhadap media yang dipimpinnya.

"Saat ini, Tim Hukum kami sedang menyusun langkah-langkah yang harus kami lakukan selanjutnya agar kejadian serupa tidak terulang," kata Titin.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui situs resminya juga menyatakan bahwa informasi itu tidak benar.

Foto-foto dalam peristiwa itu adalah kompilasi dari sejumlah foto pemberitaan media nasional yang tak berhubungan dengan narasi yang beredar.

Foto pertama adalah foto dari situs Jawapos.com dengan judul berita "Klaster Temboro Tambah Kasus Positif di Probolinggo Jadi 23 Orang".

Sedangkan foto kedua, dimuat di situs Suara.com dengan judul berita "Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona di Kudus".

Adapun foto ketiga diambil dari situs Okezone.com dalam artikel berjudul "Puluhan Santri Pondok Pesantren di Demak Keracunan Massal”.

Hoax Buster Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui situs covid19.go.id juga menayangkan informasi yang menyatakan informasi ini tidak benar.

Informasi ini juga telah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan melalui akun resminya @kemenkes_ri.

“HOAKS. Telah beredar isi bahwa 1000 santri tak sadarkan diri setelah melakukan rapid test COVID-19. Disampaikan bahwa itu tidak benar, dan mencatut logo dari CNN Indonesia, simak klarifikasinya dalam infografis berikut ya. Yuk bijak terhadap segala informasi yang beredar, dengan saring sebelum sharing! #AntiHoaksKesehatan #HoaksKesehatan”

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/09/120325765/hoaks-1000-santri-di-kudus-tak-sadarkan-diri-setelah-rapid-test

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke