Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anggota Polri di Jawa Timur Disebut Terkenal Banyak yang Selingkuh, Apa yang Terjadi dan Mengapa?

KOMPAS.com - Persoalan kawin cerai hingga perselingkuhan menjadi sebuah fenomena tersendiri, tidak hanya di Indonesia.

Perselingkuhan adalah salah satu masalah laten, yang kerap menganggu banyak hubungan asmara, bahkan keluarga dari seluruh lapisan masyarakat.

Baru-baru ini, fenomena polisi yang selingkuh banyak terjadi di Jawa Timur. Mereka tersebar di Madiun, Kediri, Blitar. Malang, dan daerah lainnya.

Menurut Kabag Penegakan Hukum Biro Provost Mabes Polri Kombes Budi P adanya fenomena perselingkungan anggota Polri di Jawa Timur tersebut dilaporkan langsung oleh para istri sah.

"Perlu diketahui bahwa anggota Polri di wilayah Polda Jatim, di Mabes itu terkenal dengan banyaknya anggota yang selingkuh," ujarnya seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Namun Budi tidak merinci jumlah pasti kasus perselingkungan tersebut. 

Lantas apa sebab dan mengapa seseorang bisa selingkuh?

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto menjelaskan selingkuh atau perselingkuhan bisa terjadi oleh kalangan manapun, tak terkecuali polisi, TNI, ASN, dan swasta.

Yang terjadi di Polda Jatim, imbuhnya bisa disebabkan karena tugas dan tekanan pekerjaan pada polisi.

"Penyebabnya karena tugas berat dan tekanan psikologis sehingga seseorang memerlukan kompensasi atau pelampiasan yang kadangkala tidak mudah didapatkan di rumah, atau karena peluangnya lebih mudah dilakukan dengan orang lain," kata Suprapto kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Lanjutnya, pasangan selingkuh biasanya berusaha selalu ada saat dibutuhkan.

Sementara itu pasangan di rumah kadangkala terkendala oleh tugas di rumah sehari hari, mengasuh dan merawat anak, dan sebagainya.

Kemungkinan penyebab lainnya dari terjadinya perselingkuhan menurutnya adalah sebagai berikut:

  • seseorang tidak mendapatkan kenyamanan di dalam keluarganya
  • tidak ada rasa saling (saling menyayangi, saling mencintai, saling membantu, saling menghargai, saling mengisi kekurangan, bukan saling menunjuk kekurangan)
  • iseng atau coba-coba

Suprapto mengatakan, selingkuh dapat terjadi ketika para calon pelakunya mendapat dukungan kesempatan dan prasarana-sarana, karena tanpa kesempatan dan dukungan prasarana-sarana maka selingkuh sulit terjadi.

Sebenarnya, selingkuh menurutnya bukan merupakan fenomena baru karena sudah terjadi sejak lama. Penyebabnya pun bisa dari berbagai faktor.

Dia mengatakan penyebabnya bisa karena faktor internal, yaitu dorongan kondisi fisik, psikis, biologis.

Bisa juga faktor eksternal, yaitu lingkungan keluarga yang tidak harmonis, kelompok pertemanan, atau lingkungan masyarakat luas.

"Proses selingkuh bisa terjadi spontan atau terencana, namun ketika sudah terjadi maka kecenderungannya berulang karena selingkuh itu bersifat adiktif," katanya.

Lalu apakah perselingkuhan bisa ditanggulangi?

Menurut Surapto untuk menanggulangi perselingkuhan perlu dilakukan kerja sama antar lembaga sosial dasar seperti keluarga, agama, pendidikan, ekonomi, dan lembaga pemerintah.

Kerja sama tersebut dalam bentuk:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/08/120500465/anggota-polri-di-jawa-timur-disebut-terkenal-banyak-yang-selingkuh-apa-yang

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke