Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kasus Covid-19 di Jatim, Sulsel, dan Kalsel Masih Tinggi? Berikut Analisisnya...

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Pemko PMK) Muhadjir Effendy menyebut adanya tiga provinsi yang saat ini menjadi perhatian utama Presiden Jokowi.

Hal itu lantaran kasus harian di ketiga provinsi tersebut masih cukup tinggi. Ketiganya yakni Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Masih tingginya kasus Covid-19 di ketiga provinsi tersebut diungkapkannya melalui video conference usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Oleh karenanya, Presiden meminta seluruh jajarannya membantu menekan penambahan kasus harian yang jumlahnya masih signifikan di sana.

Lantas, mengapa kasus harian virus corona di tiga provinsi di atas masih cukup tinggi?

Karena dua hal utama

Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto menilai, hal itu dikarenakan dua hal utama.

"Jadi ada dua hal utama yang menjadi penyebabnya. Pertama, peningkatan kapasitas pemeriksaan dan kedua, memang kasusnya masih relatif tinggi," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Menurut Tonang, faktor tingginya kasus harian di Jawa Timur dikarenakan kapasitas pemeriksaan yang meningkat.

Selain itu, juga memang proses tracing yang dilakukan juga terbilang sangat tinggi sehingga tegak lurus dengan pertambahan kasus.

"Proses tracing juga tinggi, maka didapatkan banyak kasus positif. Artinya, memang di sana kasusnya relatif tinggi," papar Tonang.

"Terlihat juga bahwa jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)-nya tinggi, artinya usaha tracing-nya aktif," jelas dia.

Sementara itu, Tonang melanjutkan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan berbeda masalahnya dengan Jawa Timur.

Menurutnya, tingginya kasus harian di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan bukan karena kapasitas pemeriksaan yang tinggi, tetapi murni kasusnya yang relatif tinggi.

"Untuk Kalsel dan Sulsel, kapasitas pemeriksaan belum tinggi, tapi kasusnya relatif tinggi. Begitu juga jumlah ODP dan PDP-nya tidak setinggi Jatim," ungkapnya.

Tonang tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tingginya kasus harian Covid-19 di Sulsel dan Kalsel, perkiraannya dikarenakan mobilitas penduduk yang tinggi.

Tingginya jumlah kasus tersebut, lanjut Tonang, berpotensi melonjak lagi bila kapasitas pemeriksaan dilakukan dengan skala yang lebih besar.

"Bisa karena mobilitas dari luar daerah yang masuk ke sana (imported cases). Yang kemudian menjadi sumber penyebaran. Masih berpotensi meninggi lagi, bila kapasitas pemeriksaan PCR-nya meningkat," terang dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Epidemilog FKM UI, Pandu Riono.

Menurut Pandu, faktor mengapa tingginya jumlah kasus di tiga provinsi tersebut masih tinggi, lantaran beberapa hal.

"Faktornya ya karena kasusnya memang masih tinggi, lalu testingnya juga meningkat, selain itu faktor mobilitas penduduk juga sangat tinggi, terutama di 3 provinsi itu," kata dia.

Provinsi Kalimantan Selatan, imbuh Pandu, mengalami lonjakan jumlah kasus harian Covid-19 karena salah satunya dari kluster Ijtima di Gowa.

Kemudian, ditambah lambatnya penanganan sehingga mengakibatkan kasus cepat menyebar.

"Ditambah penanganannya saat itu tidak dilakukan secara cepat. Dianggapnya tidak ada masalah di Kalimantan Selatan," papar dia.

Lalu, untuk Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, dikarenakan mobilitas penduduk yang tinggi serta masih banyaknya kerumunan.

Oleh karena itu, setelah dilakukan testing, banyak masyarakat yang ternyata terinfeksi positif virus corona atau Covid-19.

Pandu menyebut, faktor masih adanya masyarakat yang abai juga ikut menjadi peranan tersendiri.

"Selain itu, faktor masyarakat yang masih abai juga ikut jadi peranan, masyarakat ada yang tidak peduli dan cuek dengan adanya corona. Kenapa bisa terjadi seperti itu, karena tidak ada komunikasi yang intensif untuk mengedukasi mereka," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/24/090400265/mengapa-kasus-covid-19-di-jatim-sulsel-dan-kalsel-masih-tinggi-berikut

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke