Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Update Virus Corona Dunia 29 Mei: 5,9 Juta Orang Terinfeksi | Trump Kembali Salahkan China

Melansir data dari Worldometers, ada  5.900.267 kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia.

Dari jumlah itu, sebanyak 361.763 orang meninggal dunia dan 2.577.176 orang sembuh.

Berikut ini 10 besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

Berikut ini berbagai update seputar virus corona di dunia:

"Kerugian 8,5 triliun dollar dalam output global, kontraksi paling tajam sejak depresi hebat tahun 1930-an," ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Gueterres menyerukan agar negara-negara segera mengambil tindakan kolektif di berbagai bidang penting yakni meningkatkan likuiditas keuangan global, memberikan keringanan utang, melibatkan kreditor swasta, menghilangkan halangan dalam masalah pajak, pencucian uang dan korupsi.

Sementara itu total 38 kematian dilaporkan selama tujuh hari terakhir.

Pihak berwenang juga menggunakan metodelogi baru dalam penghitungan kasus dan kematian akibat virus corona.

Ke depan, penambahan jumlah kasus diperkirakan akan mengalami fluktuasi.

Amerika Serikat

Trump kembali menyalahkan China atas merebaknya virus corona. Ia menyebut virus corona adalah hadiah yang sangat buruk dari China.

"Di seluruh dunia, corona virus hadiah yang sangat buruk dari China,” ujar Trump dalam sebuah unggahan di akun Twitter-nya.

Pernyataan itu ia keluarkan satu jam setelah mengunggah twit tentang angka kematian di AS akibat virus corona yang mencapai 100.000 orang.

"Kami baru saja mencapai tonggak yang sangat menyedihkan dengan kematian pandemi corona virus mencapai 100.000. Kepada semua keluarga dan teman-teman mereka yang telah pergi, saya ingin menyampaikan simpati tulus saya dan cinta untuk semua yang diperjuangkan dan diwakili oleh orang-orang hebat ini. Tuhan besertamu!" kata Trump.

Hal itu disampaikan oleh seorang dokter epidemiologi penyakit menular dan pencegahan dari Danish Serum Institute, Peter Andersen.

Denmark adalah salah satu negara pertama yang membuka kembali sekolah pada 15 April 2020.

Sejak pertengahan April itu, para siswa hingga kelas lima telah kembali belajar di sekolah.

"Anda tidak dapat melihat efek negatif dari pembukaan kembali sekolah," kata Peter kepada Reuters, merujuk pada data yang diperbarui, Rabu (27/5/2020).

Data terakhir menunjukkan, tidak ada peningkatan infeksi yang signifikan di antara anak-anak berusia antara satu dan 19 pada minggu-minggu setelah pembukaan kembali sebagian sekolah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/29/083228165/update-virus-corona-dunia-29-mei-59-juta-orang-terinfeksi-trump-kembali

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke