Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER TREN] New Normal di Indonesia | Kirim Foto Meteran Listrik PLN

Ada 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan menerapkan new normal.

Berita mengenai aturan new normal dan seputar protokol kesehatan terkait itu menjadi salah satu yang diikuti pembaca di laman Tren sepanjang Rabu kemarin hingga Kamis (28/5/2020) pagi ini.

Berita lainnya, sudahkah Anda mengirimkan foto meteran penggunaan listrik di rumah Anda? Batas akhir pengiriman foto meteran listrik via Whatsapp berakhir pada Rabu (27/5/2020).  

Selengkapnya, berikut sejumlah berita populer di laman Tren:

1. Kirim foto meteran listrik PLN melalui Whatsapp

Selama pandemi Covid-19 PLN menyiapkan layanan lapor stand meter mandiri (Baca Meter Mandiri) melalui aplikasi WhatsApp Messenger ( WA) PLN 123 dengan nomor 08122123123.

Pelaporan mandiri pelanggan bisa dilakukan pada 24-27 setiap bulannya.

Jika pelanggan tidak mengirimkan laporan mandiri melalui WhatsApp dan lokasi rumah pelanggan tidak bisa didatangi oleh petugas, maka PLN akan menggunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar perhitungan rekening listrik.

Selengkapnya, baca berita ini:

Hari Ini, Terakhir Kirim Foto Meteran Listrik PLN via WhatsApp

Sehari sebelumnya, Selasa (26/5/2020), ada 23.165 kasus.

Daerah mana saja yang mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia?

Baca selengkapnya perkembangan terkini pada beberapa berita ini:

23.165 Kasus Terkonfirmasi di Indonesia, Ini 7 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

UPDATE 27 Mei: Data Sebaran 55 Pasien Meninggal akibat Covid-19 di 12 Provinsi

3. Detik-detik kecelakaan tunggal di Nganjuk

Beredar video yang menunjukkan detik-detik mobil minibus mengalami kecelakaan tunggal. Kecelakaan ini terjadi diduga karena sebelumnya pengemudi mobil menghindari sepeda motor.

Video kecelakaan tersebut viral di media sosial Instagram, Selasa (26/5/2020).

Bagaimana kronologi peristiwanya? Baca selengkapnya di sini:

Video Viral Detik-detik Kecelakaan Tunggal di Nganjuk, Ini Kronologinya...

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, new normal dapat diterapkan bila suatu daerah atau negara telah memenuhi beberapa kriteria.

Syarat ini sejalan dengan panduan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Apa saja syarat dan kriteria penerapan new normal?

Kriteria dan Kapan New Normal Bisa Diterapkan, Siapkah Daerah-daerah di Indonesia?

New Normal di Indonesia, Apa yang Akan Terjadi?

Apa alasannya?

Berdasarkan surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh RSUA Nomor: 1341/UN3.9.1/TU/2020, disebutkan bahwa dengan penuhnya kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 dan berkurangnya tenaga kesehatan yang menangani perawatan, merupakan alasannya.

Baca selengkapnya di sini:

Rumah Sakit Unair Berhenti Terima Pasien Baru Covid-19, Ini Alasannya

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/28/055827965/populer-tren-new-normal-di-indonesia-kirim-foto-meteran-listrik-pln

Terkini Lainnya

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke