Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Boros Saat Lebaran? Ini 5 Tips Pulihkan Kondisi Keuangan

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan telah berakhir dan Hari Raya Idul Fitri pun telah dilewati. Seusai Lebaran, harusnya, kita pun telah siap untuk menjalani kehidupan seperti biasanya.

Namun, pada kenyataannya, ada banyak hal yang biasanya perlu dibenahi setelah Lebaran, misalnya adalah kondisi keuangan.

Keuangan yang baik adalah keuangan yang dikelola secara sehat dan berkelanjutan. Untuk dapat merencanakan keuangan kembali, Anda dapat mengawalinya dengan membenahi dan memulihkan kondisi keuangan pasca-Lebaran.

Menurut Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, berikut adalah sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi keuangan pasca-lebaran:

1. Mencari tambahan dana dan arus kas

Pertama, cari tambahan dana dan arus kas atau cash flow.

"Coba cek saldo dana darurat dan saldo dana investasi yang mungkin tersedia. Apabila masih ada, saya sarankan ambil hanya sejumlah biaya hidup harian hingga tanggal gajian tiba," kata Prita sebagaimana dikutip dalam Harian Kompas, Sabtu (15/6/2019).

Menurut Prita, hal ini lebih baik daripada mengambil pinjaman dana tunai. 

Kemudian, apabila saldo telah menipis dan harus mengambil pinjaman, lebih disarankan untuk menggunakan fasilitas gadai emas. 

Sebab selain biaya pinjaman yang umumnya masih bersahabat, Anda tidak punya tanggung jawab untuk melakukan pelunasan apabila tidak memiliki kemampuan finansial untuk menebus.

"Akan tetapi, jika jumlah tagihan sudah melebihi penghasilan. Artinya, Anda tidak mampu membeli barang-barnang yang dibeli dengan kartu kredit. Saran terbaik adalah menjual barang-barang konsumtif yang dibeli dan menggunakan dananya untuk pelunasan," tutur Prita. 

2. Evaluasi diri

Jika kondisi keuangan Anda terjerat utang, evaluasi diri, faktor apa saja yang dialami selama Ramadhan dan Lebaran yang menjadi penyebabnya.

Jika yang menjadi sebab adalah banyaknya pengeluaran konsumtif, Anda harus melakukan puasa berbelanja pribadi terlebih dahulu selama dua bulan ke depan.

3. Menyusun strategi pelunasan utang

Setelah mengevaluasi diri, buatlah daftar kewajiban yang Anda miliki. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui utang mana yang harus dilunasi terlebih dahulu.

Misalnya adalah kartu kredit yang membebankan bunga besar. Tagihan tersebut akan menjadi prioritas pembayaran. 

Idealnya, pelunasan didahulukan untuk utang yang memiliki bunga terbesar, baru kemudian sisa utang lainnya satu per satu secara perlahan. 

4. Tidak menggunakan fasilitas pinjaman hingga utang lunas

Selain fokus untuk melunasi daftar utang, jangan menggunakan fasilitas pinjaman seperti kartu kredit untuk melakukan pembelanjaan lainnya. 

Anda juga harus menahan diri untuk tidak menggunakan pinjaman online ataupun fitur pay later pada e-commerce. 

Sebab, apabila Anda tetap melakukannya, daftar utang tidak akan berkurang, tetapi justru bertambah.

5. Perencanaan kebutuhan Lebaran

Untuk memperbaiki keuangan di masa mendatang, sangat disarankan untuk melakukan perencanaan kebutuhan Lebaran setidaknya dari 6 bulan sebelumnya.

Perhatikan kecukupan dari dana darurat untuk kebutuhan Lebaran.

Saldo dana darurat adalah aset lancar yang tersedia untuk membiayai hidup sesuai standar hidup yang diinginkan jika terjadi penurunan penghasilan.

"Untuk Lebaran, Anda cukup menyediakan satu kali pengeluaran rutin bulanan sebagai saldo dana darurat," kata Prita.

Dana ini dapat dikumpulkan secara bertahap dengan menyisihkan penghasilan yang Anda peroleh tiap bulannya.

Anda dapat menyimpannya dalam bentuk tabungan yang terpisah dari rekening operasional ataupun reksa dana pasar uang.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/25/123900565/boros-saat-lebaran-ini-5-tips-pulihkan-kondisi-keuangan-

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke