Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terhantam Virus Corona, Maskapai Penerbangan Kurangi 5.000 Karyawannya

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Skandinavia atau SAS mengumumkan pada Selasa (28/4/2020) pihaknya dapat mengurangi tenaga kerjanya hingga 5.000 orang.

Hal itu dilakukan lantaran anjloknya permintaan penerbangan selama pemberlakukan pembatasan perjalanan selama wabah virus corona. 

Melansir The New York Times, Selasa (28/4/2020), maskapai penerbangan di seluruh dunia telah memangkas penerbangan dan biaya akibat pandemi virus corona.

CEO SAS Rickard Gustafson mengatakan, permintaan penerbangan mungkin akan jauh lebih rendah tahun ini dan pada 2021. Sementara permintaan penerbangan akan mulai normal pada 2022.

"Itu skenario yang sedang kami kerjakan, dan itu perkiraan terbaik yang bisa kami berikan," katanya kepada Reuters.

Perusahaan mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan memberhentikan sementara hingga 10.000 karyawan, atau 90 persen dari total tenaga kerja maskapai karena virus corona.

Meski demikian, pihaknya memperkirakan masih akan melayani penerbangan secara terbatas selama musim panas.

Selain SAS, salah satu maskapai yakni Norwegian Air juga berada dalam kebangkrutan. 

Norwegian Air sekarang berusaha untuk mengubah utang menjadi ekuitas dalam upaya memenuhi syarat untuk bantuan negara karena berusaha untuk bertahan dari krisis.

SAS, yang sebagian dimiliki oleh Swedia dan Denmark, menambahkan bahwa potensi pengurangan tenaga kerja akan dibagi dengan sekitar 1.900 posisi di Swedia, 1.300 di Norwegia dan 1.700 di Denmark.

Virgin Australia bangkrut

Virgin Australia Holdings menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia yang bangkrut karena wabah ke virus corona.

Maskapai penerbangan yang sebesar 20 persen sahamnya dimiliki oleh Singapore Airlines (SIA) ini hampir semua pendapatan perusahaan tergerus dan dibebani utang karena wabah Covid-19.

Nasib Virgin Australia, yang memiliki utang lebih dari 5 miliar dollar Australia (3,2 miliar dollar AS) pada akhir 2019, masih belum jelas setelah maskapai tersebut menghentikan hampir semua layanan karena virus corona.

Hal itu diperparah dengan gagalnya bantuan dari pemerintah ke Virgin Australia.

Perusahaan telah meminta pinjaman ke pemerintah senilai 1,4 miliar dollar AS, dikonversi menjadi ekuitas untuk mengatasi kritis.

Sebaliknya, pemerintah Australia meminta pemegang saham maskapai untuk menyelamatkan perusahaan.

Industri maskapai dunia telah dihantam oleh larangan perjalanan domestik dan internasional yang memaksa mereka untuk mencari bantuan pemerintah.

Secara global, maskapai penerbangan mungkin kehilangan 314 miliar dollar AS dalam penjualan tiket tahun ini karena virus corona, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/28/153426165/terhantam-virus-corona-maskapai-penerbangan-kurangi-5000-karyawannya

Terkini Lainnya

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Apakah Masih Relevan Meneladani Ki Hadjar Dewantara?

Apakah Masih Relevan Meneladani Ki Hadjar Dewantara?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke