KOMPAS.com - Sejumlah website milik pemerintah kerap error dan dikeluhkan oleh masyarakat lantaran tidak bisa mengakses untuk sejumlah keperluan.
Contohnya yakni saat pemberian listrik gratis dari PLN beberapa waktu lalu dan terbaru yakni susahnya mengakses pendaftaran program Kartu Prakerja yang diinisasi oleh pemerintah.
Pemilik akun Twitter @fachrirstnd mengungkapkan kekecewaannya karena pada 3 April lalu gagal membuka laman PLN guna mendapat listrik gratis.
"Percuma listrik gratis, situs web nya ga bisa di buka. Hmmm..@pln123," cuitnya.
"Daftar kartu prakerja susah bener yak, gagal di bagian sehabis posting foto KTP sama foto selfie, ga bisa pas klik lanjut," kata dia.
Lantas, mengapa hal tersebut kerap terjadi di website pemerintah?
Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nurcahya Pradana Taufik Prakisya mengatakan ada banyak faktor yang mendasari itu semua.
Nurcahya menjelaskan, tidak dapatnya diakses sebuah website, terdapat kemungkinan yang akses banyak dalam satu waktu.
"Sebuah website kan biasanya punya bandwidth masing-masing, dalam satu waktu dapat diakses oleh beberapa orang. Kalau semakin besar bandwidth-nya semakin mudah diakses orang," kata Nurcahya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Ia mengibaratkan hal itu layaknya jalan raya, bila sempit dan banyak kendaraan, akan menyebabkan macet.
Selain itu, kualitas server juga turut mempengaruhi. Namun, ia meyakini server yang dimiliki oleh pemerintah sudah bagus.
"Tetapi kan dia shared host. Artinya server tersebut bisa dikatakan punya banyak website di dalamnya," ujar Nurcahya.
Sehingga, sangat mungkin server tersebut melayani lebih dari satu website sehingga harus membagi-bagi resource.
Lebih lanjut, ia menyarankan bila dirasa website akan banyak yang mengakses, harus disiasati dengan membuka website tersebut di jam-jam yang jarang orang untuk mengakses.
"Misal pas jam-jam malam atau dini hari. Contoh kasus kalau pengumuman CPNS, pasti rame banget yang akses kan. Di jam-jam sibuk pasti susah banget diakses," jelas Nurcahya.
Kemudian, Nurcahya juga menekankan agar selalu mengecek koneksi masing-masing pengguna website. Apabila koneksi berjalan lambat, jauh lebih susah untuk mengakses website tersebut.
Server berpengaruh
Senada dengan Nurcahya, Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana juga mengatakan bahwa server sangat berpengaruh.
Pasalnya, setiap server ada batas kemampuannya dan ada spesifikasi tertentu.
"Misalkan RAM-nya. Kalo jumlah pengaksesnya sangat banyak maka beban kerja server melayani request akses dari pengunjung besar. Jika beban kerja server sudah sampai batas spesifikasi maka kinerja server jadi berkurang akhirnya lemot untuk mengaksesnya," kata Rosihan.
Ia pun memberi solusi dengan cara spesifikasi server agar diperbesar, misalnya dengan menambah RAM atau processor sehingga dapat melayani lebih banyak pengunjung.
Ketika disinggung mengapa ada juga website yang error saat hendak mengunggah atau mengunduh dokumen, ia mengatakan ada bermacam-macam penyebabnya.
"Untuk website yang error penyebabnya bisa macam-macam. Bisa file yang diaksesnya sudah dihapus atau hilang, atau ada coding pemrogramannya yang salah, atau error-nya di software yang untuk menjalankan aplikasi web nya tersebut. Bisa juga ukuran file yang tidak sesuai," kata Rosihan.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/15/130200565/banyak-dikeluhkan-mengapa-website-milik-pemerintah-kerap-error-dan-susah