Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengetahui Sejumlah Klaster Awal Penyebaran Virus Corona di Indonesia

KOMPAS.com - Proses penyebaran virus corona Covid-19 terjadi begitu cepat. Tidak hanya di dunia namun juga di Indonesia.

Cepatnya proses infeksi itu dapat dilihat dari update kasus setiap harinya. Pada Jumat (3/4/2020) pekan lalu, pukul 19.15 tercatat di Worldometers ada 1.033.210 kasus positif virus corona. 

Kemudian pada Sabtu (11/4/2020) ini, tercatat di web yang sama jumlah kasus infeksi mencapai 1.705.845 positif di seluruh dunia. 

Apabila kurang dari empat bulan dari Januari hingga awal April 2020 mencatatkan jumlah 1 juta kasus positif virus corona, maka hanya perlu kurang dari 10 hari untuk bertambah hingga 700.000 kasus.

Di Indonesia

Di Indonesia, kasus pasien positif pertama dan kedua yang dikonfirmasi Pemerintah RI pada tanggal 2 Maret 2020.

Kemudian disusul pasien kasus ketiga dan keempat pada 6 Maret 2020.

Kasus pertama dan kedua di Indonesia adalah peserta sebuah acara klub dansa di Jakarta. Keduanya diduga tertular virus corona dari seorang warga negara asing peserta acara tersebut.

Dinas kesehatan dan Kepolisian kemudian melakukan tracing dan menemukan setidaknya terdapat 80 orang yang terekspose dengan pasien pertama dan kedua itu.

Setelah dilakukan pengujian, kasus ketiga, keempat dan kelima masih berhubungan dengan klaster Jakarta atau klub dansa ini.

Kasus keenam adalah imported cases atau kasus impor yang merupakan warga Indonesia anak buah kapal (ABK) kapal pesiar Diamond Princes.

Selanjutnya, mulai juga ditemukan banyak imported cases lain, dari warga negara Indonesia yang pulang dari bepergian ke luar negeri.

DKI Jakarta

Dari hasil kajian Centre for Strategic and International Studies (CSIS), saat kasus positif mencapai 1.000 secara nasional, lebih dari 50 persen kasus positif berada di Jakarta.

Termasuk saat penambahan 153 kasus infeksi baru pada laporan 27 Maret 2020, 83 di antaranya ditemukan di DKI Jakarta.

Direktur CSIS Philips Vermonte mengatakan, setelah banyak pasien positif teridentifikasi, diketahui pula sejumlah klaster-klaster lain yang berasal dafi forum-forum pertemuan.

"Paling tidak ada empat klaster besar yang teridentifikasi, terbentuk di Jawa Barat," kata dia saat dihubungi Kompas.com (11/4/2020).

Selain dua klaster awal, berikut beberapa klaster yang diketahui hingga awal Maret 2020 dari riset CSIS.

1. Seminar bisnis syariah

Seminar di Kota Bogor ini dilaksanakan pada 25-28 Februari 2020. Seminar ini dihadiri 200 peserta. Empat orang peserta seminar yang berasal dari Solo, Jawa Tengah kemudian teridentifikasi positif dan dua di antaranya meninggal dunia pada 10 Maret 2020.

2. Seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia

Kegiatan ini dilangsungkan di Lembang, Bandung Barat 3-5 Maret 2020. Pendeta pimpinan GBI tersebut dinyatakan positif corona dan meninggal dunia.

Dari hasil tes terhadap 637 jemaat GBI, 226 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

3. Persidangan Sinode Tahunan GPIB

Acara yang digelar di Kota Bogor yang berlangsung 26-29 Februari 2020, dihadiri 600 perserta.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti kegiatan itu dan kemudian dinyatakan positif Covid-19. Satu peserta dari Bandar Lampung dan empat jemaat dari kota Bogor dinyatakan positif.

4. Musyawarah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat

Pertemuan HIPMI Jabar tersebut dilaksanakan di Karawang pada 9-10 Maret 2020. Acara ini dihadiri 400 orang. Setidaknya 7 perserta belakangan dinyatakan positif, termasuk Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan juga Wali Kota Bogor Bima Arya.

Di Indonesia, update hingga Sabtu (11/4/2020) ini terdapat 3.842 kasus positif virus corona di 34 provinsi. Ada penambahan 330 kasus baru dan 21 korban meninggal dari pemberitahuan terakhir. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/11/193000565/mengetahui-sejumlah-klaster-awal-penyebaran-virus-corona-di-indonesia

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke