Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tak Jadi Pembawa Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan Ketika Merasakan Gejala Covid-19?

Ketika dalam situasi ini dan merasakan gejala awal seperti terinfeksi virus corona, apa yang harus dilakukan agar tak jadi pembawa virus?

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada beberapa cara untuk mencegah penyebaran penyakit.

Berikut ini ulasannya:

Memisahkan diri dari orang lain dan hewan di rumah 

  • Memisahkan diri 
    Sebisa mungkin, tinggallah di ruangan tertentu dan jauh dari orang lain di rumah Anda. Selain itu, jika ada, gunakan kamar mandi terpisah.
     
  • Batasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan
    Batasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan lain. Meskipun belum ada laporan tentang hewan peliharaan atau hewan lain yang menimbulkan infeksi virus Covid-19, mereka yang merasakan gejala atau telah positif Covid-19 disarankan membatasi kontak dengan hewan.
     
  • Jika memungkinkan, mintalah orang yang tinggal serumah untuk merawat hewan peliharaan ketika Anda sakit
    Jika Anda positif Covid-19, hindari kontak dengan hewan peliharaan, termasuk mengelus, meringkuk, dicium atau dijilat, dan berbagi makanan. 

Kunjungan ke dokter

  • Hubungi dahulu
    Jika Anda memiliki perjanjian medis, hubungi penyedia layanan kesehatan dan beri tahu mereka bahwa Anda mungkin terinfeksi Covid-19.

    Kenakan masker wajah jika Anda sakit

    • Jika sakit
      Anda harus mengenakan masker ketika Anda berada di sekitar orang lain (misalnya, berbagi kamar tidur atau kendaraan) atau hewan peliharaan dan sebelum Anda memasuki kantor penyedia layanan kesehatan.
       
    • Jika merawat orang lain
      Jika orang yang sakit tidak dapat memakai masker (misalnya karena menyebabkan kesulitan bernapas), maka orang yang tinggal bersama orang yang sakit tidak boleh tinggal di kamar yang sama dengan mereka.

      Hindari penggunaan barang bersama-sama

      • Anda tidak boleh berbagi piring, gelas minum, gelas, peralatan makan, handuk, atau tempat tidur dengan orang lain atau hewan peliharaan di rumah.
         
      • Setelah menggunakan barang-barang di atas, cuci dengan sabun dan air.

      Bersihkan semua permukaan yang disentuh setiap hari

      • Permukaan yang disentuh setiap hari misalnya meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi, toilet, telepon, keyboard, tablet, dan meja samping tempat tidur.
         
      • Lakukan pembersihan permukaan yang disentuh secara rutin.
         
      • Bersihkan permukaan yang mengandung darah, tinja, atau cairan tubuh.
         
      • Gunakan semprotan pembersih sesuai dengan instruksi. Biasanya, ada instruksi untuk penggunaan produk pembersih yang aman dan efektif termasuk tindakan pencegahan yang harus Anda ambil saat menggunakan produk.

        Misalnya, mengenakan sarung tangan dan pastikan ventilasi yang baik selama penggunaan produk.

      Pantau gejalanya

      • Cari pertolongan medis segera jika kondisi Anda memburuk (misalnya, kesulitan bernapas).
         
      • Sebelum mencari perawatan medis, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda dan beri tahu mereka bahwa Anda telah, atau sedang dievaluasi terkait Covid-19.
         
      • Kenakan masker wajah sebelum Anda memasuki fasilitas kesehatan.  
         
      • Minta penyedia layanan kesehatan ntuk menghubungi departemen kesehatan setempat. Orang-orang yang ditempatkan di bawah pengawasan aktif atau pemantauan mandiri yang difasilitasi harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh departemen kesehatan setempat atau profesional kesehatan kerja, sebagaimana diperlukan.

      Menghentikan isolasi di rumah

      • Tetap di rumah sampai diperintahkan untuk pergi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/16/063100065/agar-tak-jadi-pembawa-virus-corona-apa-yang-harus-dilakukan-ketika

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke