Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Li Wenliang, Yingjie, dan Wudong, Tiga Dokter yang Meninggal dalam Upaya Menangani Corona...

KOMPAS.com - Jumlah korban virus corona berkode 2019-nCoV terus bertambah. Per hari ini, Sabtu (8/2/2020), lebih dari 700 orang dilaporkan meninggal dunia dan lebih dari 31.000 kasus orang terinfeksi yang tersebar di 25 negara.

Dari ratusan orang yang meninggal dunia itu, tiga di antaranya dokter yang juga turut dalam upaya menangani pasien terinfeksi virus corona.

Tiga dokter itu adalah Song Yijie, Liang Wudong, dan Li Wenliang.

Ketiga dokter ini telah berjuang keras dan dinilai sebagai pahlawan atas tindakan mereka untuk memerangi virus corona jenis baru ini.

Ini kisah ketiga dokter tersebut.

Song Yingjie

Seeorang dokter yang berada di garis depan dalam memberantas virus corona di China, Song Yingjie (27), dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (4/2/2020) waktu setempat.

Song Yingjie meninggal setelah bekerja terus-menerus selama 10 hari.

Informasi mengenai meninggalnya Song Yijie diketahui ketika para dokter nasional dipuji sebagai pahlawan karena berdedikasi bekerja siang-malam untuk mengatasi epidemi yang merebak di Kota Wuhan, China.

Dilansir dari Daily Mail, ia bertanggung jawab atas pemeriksaan suhu pengendara bermotor di Hunan, salah satu provinsi di China.

Selain itu, Song Yingjie juga merupakan pemimpin tim di sebuah klinik lokal di Provinsi Hunan, yang lokasinya berbatasan dengan Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona.

Song dikenal sebagai pribadi yang penyayang dan ulet.

Saat kakaknya terjebak karena proses karantina di Wuhan, Song memberi dukungan kepada kakaknya selama masa-masa sulit.

Kepergiannya memberikan kesedihan bagi keluarga Song, ayah dan kakaknya merasa sangat kehilangan sosok Song Yingjie.

Liang Wudong

Selain Song Yingjie, ada pula Liang Wudong (62). Liang Wudong adalah seorang dokter. Ia dilaporkan meninggal dunia pada 25 Januari 2020 karena terjangkit virus tersebut. 

Semasa hidupnya, Liang bekerja di Rumah Sakit di Provinsi Hubei Xinhua, China.

Kabar meninggalnya Liang juga diinformasikan oleh saluran televisi China Global Television Network (CGTN).

"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62. (Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal di usia 62 karena virus," demikian pemberitaan CGTN yag dikutip Kompas.com.

Liang meninggal saat perayaan Tahun Baru Imlek di mana saat itu Pemerintah China membatasi sejumlah agenda perayaan di negeri tirai bambu itu.

Li Wenliang

Berdasarkan laporan terbaru, tenaga medis yang meninggal dunia akibat virus corona bertambah, yakni Li Wenliang.

Li Wenliang merupakan dokter yang pertama kali memperingatkan masyarakat dan Pemerintah China akan wabah virus corona yang saat itu diprediksi akan membahayakan khalayak.

Ia juga sosok yang menemukan adanya virus corona jenis baru pada Desember 2019.

Namun, ketika itu Li tidak menyadarinya.

Sementara itu, Li tengah menangani pasien yang menderita glaukoma di mana pasien tersebut juga membawa endemik virus corona.

Hal tersebut tidak disadari oleh Li hingga akhirnya timbul gejala virus corona pada dirinya.

Kemudian, Li melakukan sejumlah tes dan pemeriksaan dan hasilnya negatif, namun dalam pemeriksaan terbaru disebutkan bahwa ia positif terkena virus corona.

Tidak lama setelah itu, Li meninggal dunia setelah menceritakan kisahnya di atas tempat tidur di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/08/105300965/li-wenliang-yingjie-dan-wudong-tiga-dokter-yang-meninggal-dalam-upaya

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke