Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan

KOMPAS.com - Pemerintah direncanakan akan menghapus subsidi gas elpiji 3 kilogram (gas melon) pada pertengahan 2020.

Diberitakan Kompas.com (16/1/2020), wacana yang berkembang, tabung gas 3 kilogram tersebut hanya dapat dibeli sebanyak tiga kali dalam sebulan.

Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan skema penyaluran elpiji 3 kg secara tertutup.

Hingga saat ini, pemerintah masih melakukan pembahasan dengan stakeholder terkait, antara lain PT Pertamina (Persero), Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Perekonomian, Kemenko Maritim dan Investasi, serta Kementerian BUMN.

Tanggapan Pertamina

Menanggapi hal itu, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan bahwa pihaknya akan selalu memastikan ketersediaan produk dan memastikan lembaga penyalur untuk siap dengan mekanismenya.

"Pertamina akan selalu memastikan availability produk dan memastikan lembaga penyalur untuk siap dengan mekanisme distribusi tertutup," ujar Fajriyah saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (21/1/2020).

Ia menjelaskan, Pertamina sebagai operator di mana prinsipnya siap dengan kebijakan Pemerintah terkait mekanisme distribusi elpiji 3 kg.

Selain itu, Pertamina juga siap jika sewaktu-waktu akan dilaksanakan mekanisme distribusi LPG 3 kg dengan sistem tertutup.

Fajriyah menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah.

"Saat ini kami menunggu arahan selanjutnya dari Pemerintah," ujar dia.

Ia juga mengungkapkan, Pertamina tidak berwenang menentukan harga pasar LPG 3 kg.

"Harga produk subsidi kewenangannya di Pemerintah, bisa ke ESDM. Tugas Pertamina adalah menyediakan," imbuhnya.

Penjelasan ESDM

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa subsidi tidak dihapus, namun rencananya akan diberikan langsung ke masyarakat yang kurang mampu.

"Subsidi tidak dihapus, tapi rencananya diberikan langsung ke masyarakat yang miskin," ujar Djoko saat dihubungi terpisah pada Jumat (17/1/2020).

Menurutnya, subsidi yang rencananya akan diberikan secara langsung ke masyarakat miskin ini berupa transfer dana.

"Jadi subsidi tidak dihapus," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Di sisi lain, Djoko menjelaskan bahwa untuk masyarakat yang berkecukupan atau tidak miskin, disediakan elpiji 12 kg dan elpiji 5 kg.

Meski informasi mengenai adanya kenaikan harga untuk elpiji 3 kg masih belum menemukan titik terang, Djoko mengungkapkan, harga elpiji 3 kg menjadi harga pasar rencananya diumumkan pada Juli 2020.

"Rencananya kan bulan Juli," lanjut Djoko.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/21/140625865/soal-wacana-pencabutan-subsidi-gas-melon-pertamina-kita-hanya-menyediakan

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke