Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Layanan Mobil Keliling MCS dari BPJS Kesehatan

Sebelumnya, layanan jemput bola dari BPJS telah disampaikan melalui sejumlah kanal media sosialnya, termasuk melalui akun twitter resminya di @BPJSKesehatanRI.

"Betul, memang tersedia," jawab Iqbal pada Kompas.com (10/12/2019).

Iqbal mengatakan bahwa layanan MCS tersedia di setiap kantor cabang.

Menurutnya, layanan ini sudah ada sejak awal BPJS Kesehatan ada, tetapi kini kembali digencarkan.

Prinsipnya adalah untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan dengan konsep jemput bola yaitu dengan mendatangi lokasi-lokasi yagn jauh dari kantor cabang untuk memberikan layanan kepada para peserta JKN-KIS.

Adapun layanan utama yang dapat dilakukan melalui Mobile Customer Service (MCS) di antaranya adalah kemudahan turun kelas bagi peserta PBPU/BP.

Selain itu, disediakan pula layanan lain seperti pendaftaran, perubahan data, informasi dan pengaduan, serta pembayaran iuran (bekerja sama dengan PPOB).

Aktivitas Mobile Customer Service (MCS) dilaksanakan setiap hari kerja maupun libur, sesuai kebutuhan, mulai tanggal 9 Desember 2019 dengan sasaran pasar, desa/kecamatan, fasilitas kesehatan, dan Car Free Day atau acara-acara lain.

"Untuk jam operasionalnya, jam 9 sampai 12," kata Iqbal.

Selain itu, sebelum pelaksanaan layanan CMS tersebut, pihaknya harus melakukan koordinasi dengan pihak setempat.

"Jika ada di Kecamatan, koordinasi sama kecamatan, supaya diinfo dulu ke masyarakat. Untuk tempatnya bisa di pasar, car free day juga standby," jelas Iqbal.

Secara umum, ada lima lokasi di mana layanan MCS dapat ditemukan nantinya.

Mengutip dari akun resmi @BPJSKesehatanRI, ada lima lokasi yang akan menjadi tujuan dari pelayanan MCS, yaitu:

  1. Goes to village (kantor pemerintahan, kecamatan, kelurahan, desa/dusun, puskesmas). Untuk lokasi ini, BPJS Kesehatan akan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada kantor pemerintahan setempat agar masyarakat mengetahui keberadaan MCS yang akan datang ke daerah mereka.
  2. Around city (alun-alun, pusat kota, pusat keramaian)
  3. Hi customer (mall, pasar tradisional, sekolah, kampus)
  4. Corporate Gathering (kementerian, instansi/lembaga milik pemerintah, badan usaha)
  5. Car free day atau komunitas

Pelayanan ini dilakukan menggunakan mobil yang sudah tersedia khusus untuk MCS. Adapun jumlah mobil yang diperuntukan untuk layanan ini adalah satu hingga dua mobil per cabangnya.

Sementara, untuk sistem pelayanan pada dasarnya sama dengan di kantor cabang. Perbedaannya adalah, sistem jemput bola dan tempat yang didatangi oleh layanan ini.

Jadi, peserta tinggal mendatangi MCS dan dapat memperoleh layanan sebagaimana di kantor cabang.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/11/071000865/mengenal-layanan-mobil-keliling-mcs-dari-bpjs-kesehatan

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke