Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Bayi Meninggal Akibat Asap Rokok, Berbahaya Juga Bagi Ibu Hamil

Selama ini, masyarakat sudah tahu jika asap rokok dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan tertentu.

Lebih dari 50 zat yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker, di mana sisanya dapat mengiritasi semua organ di dalam tubuh termasuk mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Lalu, apa bahaya asap rokok bagi ibu hamil?

Wanita hamil yang menjadi perokok pasif dapat berakibat fatal. Meskipun tidak merokok, berada di lingkungan yang penuh asap rokok masih dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh perokok pasif.

Asap yang dihembuskan perokok aktif mempunyai efek yang lebih berbahaya dibandingkan asap yang dihirup perkokok aktif itu sendiri.

Asap terbentuk oleh partikel yang sangat kecil sehingga lebih mudah terhirup oleh orang lain di sekitarnya.

Bahaya asap rokok yang langsung bisa dirasakan oleh perokok pasif yaitu iritasi mata dan hidung, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan batuk.

Dalam jangka waktu tertentu, kondisi dapat semakin parah dan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

1. Kanker

Perokok pasif juga memiliki potensi terkena kanker seperti perokok aktif.

Selain kanker paru-paru, bahaya asap rokok bagi perokok pasif juga membuatnya rentan mengalami berbagai macam kanker, seperti kanker laring, kanker tenggorokan, kanker hidung, kanker otak, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker rektum, dan kanker lambung.

Asap rokok bahkan menjadi satu dari sekian banyak penyebab kanker pada manusia, bahkan asap rokok yang dihirup perokok pasif menjadi penyebab utama kanker paru-paru pada orang bukan perokok.

Risiko kanker paru meningkat hingga 20-30 persen pada orang-orang yang tidak merokok tapi selalu dikelilingi oleh asap rokok, dibanding orang tidak merokok yang tidak terkena paparan asap.

2. Penyakit jantung

Selain kanker, perokok pasif juga sama berisiko terkena penyakit jantung seperti perokok aktif.

Meski tak pernah merokok sebelumnya, perokok pasif dapat mengalami peningkatan risiko penyakit jantung hingga sekitar 25-30 persen.

Kepulan asap rokok yang terhirup akan masuk ke dalam darah dan memengaruhi lapisan dinding pembuluh darah sehingga darah mengental dan lebih mudah membeku.

Akibatnya, aliran darah jadi terhambat.

Karbon monoksida dari asap rokok kemudian mengikat oksigen dalam darah, sehingga mengurangi aliran oksigen pada jantung dan otot.

Dengan berkurangnya oksigen, kerusakan jangka pendek atau permanen pada jantung dan jaringannya bisa lebih mudah terjadi.

Dalam jangka waktu tertentu, perokok pasif akan memiliki penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang akhirnya mengeras menjadi plak.

Penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

3. Membahayakan kehamilan

Terlalu sering menghirup asap rokok selama hamil sangat berbahaya untuk janin di dalam kandungan.

Menjadi perokok pasif saat hamil sangat bahaya karena asap rokok dapat membawa banyak masalah bagi bayi dan ibu, seperti keguguran, kelahiran prematur, kehamilan ektopik, hingga kelahiran mati.

4. Masalah pernapasan

Ibu hamil yang sering terpapar asap rokok dapat menyebabkan pengembangan abnormal pada sistem pernapasan janin.

Bayi yang lahir dari ibu yang menjadi perokok pasif dapat mengembangkan kesulitan bernapas dan memiliki kesempatan tinggi mengembangkan asma di masa depan.

Mutasi ini cenderung memiliki dampak seumur hidup dalam bentuk cacat lahir yang serius dan tidak dapat diobati.

Selain berbahaya bagi ibu hamil, perokok pasif terancam mengalami masalah kesuburan. Wanita yang terpapar asap rokok terlalu banyak, dapat sulit hamil.

Diduga kuat, hal tersebut dipicu keberadaan tembakau dan zat lain dalam rokok, di mana membuat kekacauan kadar hormon dalam tubuh.

Disarankan, sebisa mungkin seseorang yang merencanakan kehamilan untuk menghindari paparan asap rokok.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/24/100000865/viral-bayi-meninggal-akibat-asap-rokok-berbahaya-juga-bagi-ibu-hamil

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke