Jadi Petinggi Pertamina, Berapa Harta Kekayaan Ahok dan Emma Sri Martini?

KOMPAS.com - Teka-teki mengenai posisi yang akan diisi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di BUMN akhirnya terjawab.

Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan menempatkan Ahok di PT Pertamina sebagai Komisaris Utama.

Hal itu disampaikannya pada Jumat (22/11/2019) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," kata Erick.

Selain Ahok, Erick juga menunjuk mantan Dirut PT Telkomsel, Emma Sri Martini, sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina.

Berapa catatan terakhir harta kekayaan keduanya sebelum ditunjuk menjadi petinggi Pertamina?

Berikut catatan harta kekayaan Ahok dan Emma, dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id.

Laporan tersebut dikeluarkan pada 2016, saat Ahok mendaftarkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Sebagian besar hartanya berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) dengan nilai Rp 16.791.268.000.

Tercatat, Ahok memiliki 13 bidang tanah di Bangka Belitung dan 3 bidang tanah di Jakarta Utara.

Selain berupa harta tidak bergerak, Ahok juga memiliki harta berupa giro dan setara kas lainnya dengan nilai Rp 5.178.465.375.

Ahok juga memiliki surat berharga senilai Rp 2.380.000.000 dan harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 1.570.000.000.

Hal ini sesuai data LHKPN 28 Maret 2019/Periodik-2018.

Mayoritas harta kekayaan Emma berupa tanah dan bangunan yang bernilai Rp 12.700.000.000.

Emma memiliki empat bidang tanah di beberapa daerah, yaitu Bekasi, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Majalengka.

Untuk alat transportasi dan mesin, kekayaan mantan Dirut Telkomsel itu berjumlah Rp 590.000.000.

Emma juga mempunyai harta di bidang harta bergerak lainnya dan surat berharga yang masing-masing bernilai Rp 201.000.000 dan Rp 172.538.860.

Tercatat, ia memiliki utang sebesar Rp 2.908.217.173.