Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti di Indonesia, Pemburu “Selfie” China Rusak Area Rumput Pink

KOMPAS.com - Area luas yang ditumbuhi rumput jenis Muhly yang mengeluarkan warna pink di China, rusak akibat aktivitas pemburu "selfie" yang mengambil foto di sana.

Berharap mendapatkan foto diri terbaik dengan latar belakang padang rumput luas berwarna pink, para turis ini justru berbuat seenaknya dan membuat rumput yang tumbuh liar itu rusak akibat terinjak, diduduki, dan sebagainya.

Dikutip dari South China Morning Post, area yang terletak di Binjiang, Hangzhou itu terpaksa ditutup dua minggu setelah rumput bermekaran karena para pengunjung merambah masuk area dan melanggar batas yang sudah ditetapkan.

Para pengunjung ini semakin banyak berdatangan sejak rumput muhly banyak ditampilkan di media sosial China seperti TikTok.

Penutupan dilakukan pada Minggu (13/10/2019) ditujukan untuk melindungi area yang sudah rusak akibat terinjak-injak wisatawan itu.

Para turis yang berburu foto itu mengabaikan pembatas dan masuk ke area sekitar 10 hektar itu dan menginjak-injak Muhly yang sedang bermekaran. Tak hanya menginjak, bahkan mereka juga banyak yang duduk dan berbaring di atas rumut demi mendapatkan foto terbaik menurut mereka.

Semestinya, bunga-bunga dari rumput Muhly itu dapat bertahan selama dua bulan selama musim gugur. Namun, rumput-rumput cantik itu hanya bisa bertahan dua pekan setelah pertama kali bermekaran pada 1 Oktober lalu.

Salah satu orang yang menjaga area itu, Zheng Xianhua menceritakan butuh 3 tahun waktu untuk merawat rumput yang diimpor dari Australia itu hingga bisa berbunga dan tumbuh indah.

Saat bercerita, suaranya terdengar serak akibat terlalu banyak berteriak memperingatkan pengunjung yang tidak mematuhi aturan.

Ia mengaku terpaksa untuk memangkas rumput-rumput itu sebelum semakin rusak diinjak-injak pengunjung, dengan harapan Muhly dapat kembali berbunga tahun depan.

Salah seorang pengguna WeChat mengomentari tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh pengunjung. 

"Tidak peduli seberapa pun cantik foto yang dihasilkan, tapi akan sangat memalukan untuk mengunggah foto-fotonya ke media sosial," tulisnya.

Pengguna lain justru fokus pada kesedihan yang dirasakan oleh si Zheng. Ini pasti tidak terbayangkan olehnya, mengapa orang-orang menginjak area yang dirawatnya dan merusak rumput yang ia tanam.

Kejadian seperti ini tentu mengingatkan kita pada kerusakan taman  bunga amarilis di Gunung Kidul, Yogyakarta beberapa tahun silam yang rusak akibat diinjak-injak oleh wisatawan yang berburu foto selfie.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/16/181251665/seperti-di-indonesia-pemburu-selfie-china-rusak-area-rumput-pink

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke