Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langit Merah di Jambi Juga Pernah Terjadi di China, Kapan Persisnya?

KOMPAS.com – Fenomena langit merah muncul di Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

Langit merah tersebut muncul, bukan karena matahari terbit maupun matahari akan tenggelam, lantaran kejadian di Jambi terjadi pada Sabtu (21/9/2019) siang sekitar pukul 10.42 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo Soetarno mengungkapkan, warna merah yang muncul terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api atau hotspot yang ada di provinsi bagian selatan Provinsi Riau.

Agus juga menerangkan, dulu di tahun 2015, tepatnya di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan lokasi di mana titik api paling besar dan tidak bisa dipadamkan warnanya juga orange kemerahan.

Diberitakan KOMPAS.com (24/12/2015), warna langit yang tidak lazim juga pernah terjadi di China pada tahun 2015.

Ketika itu, kabut asap di China disebut memasuki “level terbaru” yang ditandai dengan berubahnya warna langit yang ekstrem yakni menjadi merah muda.

Warna merah muda atau pink yang timbul, diyakini terjadi oleh refraksi matahari terbenam oleh partikel-partikel kabut asap.

Adapun saat itu, wilayah China dilanda kabut asap parah sejak bulan November 2015.

Asap pembakaran pabrik dan kendaraan bermotor ditengarai menjadi penyebab tertutupnya langit kota-kota besar di China.

Polusi Udara

Selain itu, banyaknya tungku-tungku batubara yang digunakan sebagai penghangat rumah diyakini juga ikut menambah buruknya polusi udara di China.

Akibat adanya langit merah muda saat itu, ramai komentar netizen yang membandingkan fenomena ini seperti langit London masa revolusi industri.

Fenomena warna langit menunjukkan kondisi kualitas udara pernah pula dibahas dalam penelitian.

Melansir dari Scientific American, para peneliti mengamati bagaimana kondisi udara masa lalu dengan melihat bagaimana lukisan para pelukis terhadap warna langit pada masa lalu.

Para peneliti mengamati, warna matahari terbenam selama 150 tahun terakhir menjadi lebih merah. Hal ini menurut mereka mencerminkan peningkatan polusi udara.

Semakin dalam warna merah dilukis, semakin banyak polusi yang ada. Seperti contoh, lukisan setelah gunung berapi, langit akan tampak menjadi lebih merah.

"Lukisan dapat memberikan perkiraan tentang aerosol di atmosfer pada waktu sebelum adanya pengukuran instrumental," ujar Christos Zerefos, penulis studi utama dan profesor fisika atmosfer di Akademi Athena di Yunani.

Aerosol sendiri merupakan partikel kecil yang tergantung di atmosfer, menyebarkan sinar matahari sehingga matahari terbenam tampak lebih kemerahan.

Aerosol dapat berasal dari sumber alami seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan atau badai debu, atau dari sumber buatan manusia seperti jelaga dari mesin mobil dan truk.

Lukisan Seniman

Salah satu contoh lukisan yang mereka amati adalah lukisan seniman Jerman Caspar David Friedrich tahun 1818 berjudul "Woman in Front of Setting Sun".

Dalam lukisan tersebut siluet wanita dengan tangan telentang tampak berada di bawah langit merah yang dalam.

Peneliti menganggap hal tersebut sangat mungkin terjadi, karena ketika tahun 1815 gunung berapi Tambora di Indonesia meletus.

Letusan tersebut menyebarkan partikel-partikel tinggi ke atmosfer yang menyebabkan langit di Eropa berwarna demikian.

Dalam studi yang diterbitkan jurnal Atmospheric Chemistry and Physics , para peneliti mengamati 124 matahari terbenam dilukis oleh seniman Eropa dari tahun 1500 hingga 2000.

Para peneliti menemukan bahwa matahari terbenam semakin merah usai gunung berapi meletus, dan seiring waktu matahari menjadi lebih merah usai Revolusi industri.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/22/092527565/langit-merah-di-jambi-juga-pernah-terjadi-di-china-kapan-persisnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke