Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hoaks Fakta Sepekan, Mobil Masuk Jurang hingga Poster DPO Veronica Koman

KOMPAS.com - Maraknya isu hoaks, misinformasi, dan disinformasi masih kerap ditemui di sejumlah media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp hingga hari ini.

Adapun penyebaran isu hoaks ini menumbulkan kecemasan dan keresahan bagi pembacanya.

Tak hanya pihak pembacanya yang dirugikan, adapun pihak lain yang terlibat dalam informasi hoaks tersebut juga dirugikan.

Oleh karena itu, pembaca sebaiknya bersikap selektif dan cermat dalam memilih dan memilah informasi yang diperoleh.

Dalam pekan ini, Kompas.com telah merangkum ada dua hoaks, satu fakta, dan satu klarifikasi yang beredar pada 2-7 September 2019. Berikut rinciannya:

1. Mobil Berjalan Sendiri dan Masuk Jurang

Sebuah video yang menampilkan mobil terperosok ke jurang ramai diperbincangkan di media sosial pada Selasa (3/9/2019).

Berdasarkan keterangan video, disebutkan bahwa mobil berjalan sendiri lalu masuk ke jurang.

Adapun kejadian ini diduga berawal karena sopir lalai memasang rem tangan saat berhenti parkir di Jalan Pusuk, Lombok Utara.

Meski dalam video tidak begitu jelas memperlihatkan fisik mobil, namun sejumlah pengendara lain turut menghentikan kendaraannya untuk menonton mobil yang masuk ke jurang sedalam 40 meter.

Menanggapi hal itu, Kasatlantas Polres Lombok Utara AKP I Made Astina mengungkapkan bahwa kejadian itu benar terjadi di Lombok Utara dan kecelakaan ini diduga lantaran rem tangan yang tidak dipasang oleh pengemudi.

Sementara, mobil yang terperosok ini membuat proses evakuasi dibantu dengan alat berat.

Astina menjelaskan bahwa pengemudi sempat berupaya menghentikan laju mobil, namun pengemudi justru ikut terseret dalam jurang.

2. Pemutihan SIM untuk Smart SIM Berlaku Mulai 25 Agustus 2019

Salah satu warganet, OCL, menuliskan informasi mengenai pemutihan SIM yang sudah mati dapat diperbarui tanpa melakukan tes lagi beredar di media sosial Facebook pada Kamis (5/9/2019).

Dalam post-nya itu, disebutkan bahwa pemutihan SIM dan pembuatan SIM baru berlaku sejak 25 Agustus 2019.

Berikut bunyi post tersebut:

"Pemutihan SIM yang sudah mati dan buat SIM baru, berlaku mulai tanggal 25 Agustus 2019. Tolong dibantu share ya, agar yang memiliki SIM mati bisa diperbarui tanpa mengulang tes lagi. Berlaku seluruh Indonesia."

Atas tersiarnya kabar tersebut, Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Itu hoaks. Enggak ada pemutihan SIM, enggak bener itu nanti kita klarifikasi kalau begitu," ujar Refdi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/9/2019).

Refdi menjelaskan bahwa pihak Kepolisian hanya memberlakukan pembuatan SIM dan perpanjangan SIM.

Adapun aturan dan mekanisme tersebut sesuai Peraturan Kapolri (Perkap) No.9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi (SIM).

Diketahui, kabar pemutihan SIM ini dikaitkan dengan jelang perilisan Smart SIM yang direncanakan rilis pada 22 September 2019 mendatang.

3. Unpar Sediakan Sabun Cuci Muka Senilai Rp 200.000

Kemudian, media sosial kembali diramaikan dengan adanya foto tangkapan layar sabun cuci muka merek Sebamed di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung pada Senin (2/9/2019).

Awalnya foto itu diunggah oleh akun Twitter Bandungfess, @bdgfess dengan keterangan:

"Euy inilah kenapa Unpar disebut Kampus Sultan. Di WCnya aja ada facewash seharga 200 ribu.

Di WC kampus aku mah enggak ada sabun sama sekali soalnya pada suuzon sama cowo. jadi mun cebok pakai wipol."

Diketahui, sabun Sebamed Face Wash yang ada di Unpar memiliki harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 220.000.

Mengonfirmasi hal itu, Humas Unpar Sofyan Desvianto membenarkan bahwa sabun cuci muka yang ada di Unpar bermerek Sebamed.

"Kami ingin menginfokan saja kalau penyediaan sabun tersebut adalah program dari Sebamed sendiri. Pihak Sebamed memberikan tester sabun di beberapa toilet kampus kami secara gratis," ujar Sofyan saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (3/9/2019).

Menurutnya, adanya sabun Sebamed yang viral di media sosial ini merupakan sampel untuk mahasiswa Unpar dan bersifat progra, promosi dari pihak yang bersangkutan.

Sofyan juga mengatakan bahwa tidak hanya Unpar yang diberikan sampe gratis oleh Sebamed, namun juga kampus lain.

Selain itu, pihak Sebamed baru menggalakkan promosi sampel ke Unpar sejak Senin (2/9/2019).

4. Poster DPO Veronica Koman

Selanjutnya, informasi seputar poster foto Veronica Koman masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) provokator aksi kerusuhan Papua beredar luas di aplikasi pesan WhatsApp pada Jumat (6/9/2019).

Dalam poster itu, disebutkan juga data diri lengkap seperti nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, dan umur.

Tak hanya itu, poster juga dilengkapi dengan informasi bahwa bagi yang dapat menemukan Veronica Koman diminta untuk menghubungi nomor 08121312006.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan bahwa poster Veronica Koman tidak dikeluarkan oleh pihak Polda Metro Jaya.

"Tidak benar jika Polda Metro Jaya menerbitkan maupun mengedarkan (poster foto DPO)," ujar Argo saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/9/2019).

Menurut Argo, format pencetakan poster itu juga tidak sesuai dengan aturan yang dimiliki tim Polda Metro Jaya.

(Sumber: Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Mela Arnani)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/07/210107765/hoaks-fakta-sepekan-mobil-masuk-jurang-hingga-poster-dpo-veronica-koman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke