Hingga 12 September 2013, realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai Rp 3,163 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membantu pembangunan 62.076 unit rumah.
Pencairan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi pada kuartal pertama 2014, tercatat hanya 6,48 persen dari Rp 4,50 triliun total dana yang ditargetkan selama 2014 dan sisa dana yang belum terserap pada 2013.
Kendati pemerintah berencana menghapus skema FLPP, BTN tetap akan menjadi eksekutor terbesar untuk program pembiayaan rumah bersubsidi bagi rakyat menengah bawah atau MBR.
Suku bunga KPR AS melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan. Hal ini memicu peningkatan biaya kredit rumah karena ekonomi menunjukkan tanda-tanda penguatan.
Dirut BTN Maryono, menyebutkan meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan oleh pemerintah, tidak akan memengaruhi kredit pemilikan rumah (KPR). Hal ini dia sampaikan saat meresmikan kantor Cabang BTN Bengkulu.