Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Baitul Maqdis oleh Salahuddin Al-Ayyubi

Kompas.com - 29/04/2024, 09:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baitul Maqdis merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk pada Masjid Al-Aqsa dan Kota Yerusalem.

Wilayah ini merupakan kota suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi, yang sejak dulu menjadi obyek perebutan.

Dua tokoh Islam yang dikenal sebagai pembebas Baitul Maqdis adalah Khalifah Umar bin Khattab dan Salahuddin Al-Ayyubi.

Berikut kisah pembebasan Baitul Maqdis oleh Salahuddin Al-Ayyubi.

Baca juga: Sejarah Pembebasan Baitul Maqdis oleh Umar bin Khattab

Jatuhnya Yerusalem ke tangan Tentara Salib

Salahuddin Al-Ayyubi dikenal sebagai tokoh yang membebaskan Baitul Maqdis dalam Perang Salib.

Setelah pembebasan Baitul Maqdis dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) oleh Khalifah Umar pada tahun 637, umat Islam, Nasrani, dan Yahudi hidup berdampingan di Yerusalem selama lebih dari empat abad berikutnya.

Pada 1095, meletus Perang Salib Pertama, yang membuat Baitul Maqdis dikuasai oleh Tentara Salib.

Pecahnya Perang Salib berawal dari keinginan Kaisar Bizantium Alexios I Komnenos, yang mempunyai tekad untuk mengembalikan kejayaan leluhurnya yang mengalami kemunduran.

Ia meminta dukungan kepada Paus Urbanus II, yang kemudian berpidato hingga membuat para pejuang Kristen tergerak untuk merebut kembali Yerusalem.

Pidato Paus membuat kalangan bangsawan Eropa dan umat Kristiani pada umumnya, bersemangat untuk merebut kembali tanah suci mereka dari tangan umat Islam.

Alhasil, meletus Perang Salib Pertama, yang membuat Baitul Maqdis jatuh ke tangan Tentara Salib pada 1099, setelah dilakukan pembantaian massal.

Setelah itu, Tentara Salib mengubah tempat-tempat ibadah umat Islam, seperti Masjid Al-Aqsa, sebagai gereja dan mendirikan Kerajaan Yerusalem.

Baca juga: Dua Tokoh Islam Pembebas Baitul Maqdis

Kapan pembebasan Baitul Maqdis oleh Salahuddin?

Dominasi Kerajaan Yerusalem tidak bertahan lama, karena pasukan Muslim terus berupaya melancarkan serangan untuk mengambil kembali Baitul Maqdis.

Cita-cita umat Islam untuk merebut kembali Baitul Maqdis mulai mendapat titik terang ketika muncul sosok bernama Salahuddin Al-Ayyubi.

Salahuddin Al-Ayyubi adalah seorang jenderal dan pejuang Islam yang berasal dari Tikrit, sebelah utara Irak saat ini.

Keberhasilannya melawan Tentara Salib di beberapa daerah turut mendongkrak karier politiknya.

Pada 1164, ia dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Dinasti Fatimiyah melawan serangan tentara Salib.

Dari situlah, karier politik Salahuddin Al-Ayyubi semakin menanjak hingga akhirnya menjadi wazir di Mesir.

Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Ketika posisi Dinasti Fatimiyah semakin lemah, Salahuddin menggantikannya dengan mendirikan Dinasti Ayyubiyah pada 1171.

Dengan kekuatannya itu, Salahuddin mewujudkan cita-cita Nuruddin Zanki untuk melancarkan kampanye melawan tentara Salib dan merebut Baitul Maqdis.

Pada 4 Juli 1187, pasukan Tentara Salib terbesar yang pernah ada (walaupun masih kalah jumlah dari pasukan Shalahuddin) dikalahkan dalam Pertempuran Hattin atau Perang Hittin.

Kemenangan dalam Pertempuran Hattin merupakan momen yang sangat menentukan bagi keberhasilan Salahuddin merebut Baitul Maqdis.

Pasalnya, kekalahan telak di Hattin menyebabkan sebagian besar benteng Tentara Salib kekurangan prajurit penjaga.

Salahuddin kemudian memerintahkan pasukannya untuk merebut Pantai Levantine, yang saat itu terdapat benteng-benteng tentara Salib.

Selain itu, Salahuddin berupaya menguasai wilayah pesisir pantai Syam, yang menjadi jalur datangnya bala bantuan dari Barat.

Baca juga: Pertempuran Hittin, Kemenangan Besar Salahuddin dalam Perang Salib

Salahuddin juga menaklukan daerah sekitar Syam, seperti Darum, Ramlah, Gaza, Bethlehem, serta Natrun untuk memblokade dan mengepung Baitul Maqdis.

Setelah itu, Salahuddin memobilisasi pasukannya untuk mengepung Baitul Maqdis. Pengepungan dilakukan oleh sekitar 60.000 tentara Muslim.

Salahuddin sempat bertemu dengan delegasi dari kota di luar Ascalon dan menawarkan syarat-syarat penyerahan diri.

Salah satu penawaran Salahhuddin adalah penduduk kota dapat mengambil semua harta benda mereka dan meninggalkan kota di bawah perlindungan tentara Ayyubiyah.

Namun, negosiasi damai agar Baitul Maqdis diserahkan secara sukarela tidak membuahkan hasil, karena para delegasi menolak semua tawaran Salahuddin dan menyatakan tidak akan menyerahkan Baitul Maqdis dalam kondisi apa pun.

Alhasil, Salahuddin tidak mempunyai pilihan selain mengerahkan pasukannya untuk mulai menyerang tembok kota.

Setelah 12 hari pengepungan, Salahuddin membebaskan Baitul Maqdis pada Jumat, 27 Rajab 583 H atau bertepatan dengan 2 Oktober 1187.

Baca juga: Mengapa Salahuddin Al-Ayyubi Dikenal oleh Umat Muslim dan Kristen?

Saat itu, utusan tentara Salib menghadap Salahuddin dan menyatakan menyerah karena mengaku tidak mampu lagi menahan serangan.

Salahuddin menerima penyerahan diri mereka dengan satu syarat, yakni tentara Salib di Baitul Maqdis harus menjadi tawanan perang, tetapi dapat ditebus atau bila tidak akan diperbudak.

Kemudian, 7.000 orang miskin harus dibebaskan dengan imbalan 30.000 dinar emas dari perbendaharaan kota, dari uang yang dikirimkan oleh Raja Henry II dari Inggris.

Mereka diberi waktu 40 hari untuk mengurus uang tebusan, tetapi pada akhirnya banyak yang mengabaikannya begitu saja dan dibiarkan.

Adapun Salahuddin dan saudara-saudaranya mengumumkan bahwa semua orang lanjut usia, harus dibebaskan.

Salahuddin juga mengizinkan semua perempuan bangsawan meninggalkan kota tanpa uang tebusan.

Hal itu dilakukan oleh Salahuddin untuk menjaga kesucian Baitul Maqdis sebagai kota yang suci.

Sifat kedermawanan, toleransi, dan kemuliaan hati itulah yang membuat Salahuddin disegani dan sangat terkenal di kalangan Muslim maupun Kristen.

Meski membuat sekitar 15.000 orang menjadi budak, Salahuddin tetap menepati janjinya, yakni merebut Baitul Maqdis tanpa pertumpahan darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com