Tokoh-tokoh Sarekat Islam Merah

Setelah itu, Alimin juga ikut bergabung dalam ISDV, di mana ia menjadi pimpinan untuk wilayah Jakarta sejak 1918.

Dalam perkembangannya, Semaun berniat mengubah perjuangan Sarekat Islam ke arah komunis.

Akan tetapi, hal ini tentu tidak langsung diterima begitu saja oleh anggota SI lainnya.

Karena memiliki pandangan politik yang berbeda, Sarekat Islam pun terpecah menjadi dua, yaitu SI Merah dan SI Putih.

Setelah terjadi perpecahan dalam tubuh SI, Sarekat Islam Merah mulai berfokus untuk menyebarkan paham komunisme.

Semaun menjadi pemimpin SI Merah.

Sementara itu, SI Putih dipimpin oleh Tjokroaminoto, yang berhaluan kanan.

Secara garis besar, SI Merah menentang adanya pencampuran agama dan politik dalam organisasi Sarekat Islam.

Referensi:

• Nasihin. (2012). Sarekat Islam Mencari Ideologi 1924-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Syaifudin. (2012). Tan Malaka: Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis. Yogyakarta: Ar-ruz Media.