Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuruddin al-Raniri: Biografi, Peran, dan Karyanya

Kompas.com - 27/11/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Aliran wujudiyah adalah aliran yang mengajarkan tentang keberadaan wujud Tuhan.

Aliran ini dianut dan dikembangkan oleh Syekh Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani.

Sebenarnya, Nuruddin al-Raniri sudah pernah datang ke Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.

Akan tetapi, pengaruhnya saat itu tidak mendapat apresiasi positif dari para penguasa Aceh.

Alhasil, al-Raniri memutuskan pergi ke Semenanjung Melayu untuk menyebarkan keyakinannya.

Lalu, ia kembali lagi ke Aceh ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Tsani.

Pada kali keduanya ini, kedatangan ar-Raniri disambut dengan baik oleh sang sultan.

Bahkan, ia dijadikan sebagai ulama penasehat Kesultanan Aceh.

Dengan kedudukan yang cukup tinggi, Nuruddin al-Raniri memanfaatkannya untuk menyebarkan ajaran dan pemikirannya di Aceh.

Langkah pertama yang ia ambil adalah memberantas aliran Wujudiyah yang sudah lebih dulu berkembang di Aceh.

Supaya rencananya itu berjalan lancar, al-Raniri membuat fatwa yang menyatakan bahwa aliran Wujudiyah adalah aliran sesat.

Fatwanya ini ternyata membawa dampak yang cukup besar, di mana para penganut aliran Wujudiyah menjadi target atau sasaran.

Sempat terjadi perdebatan antara Nuruddin al-Raniri dengan para penganut aliran Wujudiyah.

Namun, perdebatan para pengikut Wujudiyah berhasil dikalahkan oleh al-Raniri.

Sejak kemenangan itu, ajaran yang dibawa al-Raniri pun diterima sebagai paham baru di Kesultanan Aceh dan aliran Wujudiyah berhasil dihilangkan.

Baca juga: Sultan Daud Syah, Pemimpin Terakhir Kesultanan Aceh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com