Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jalur Gaza, Medan Tempur Israel dan Palestina

Kompas.com - 13/10/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Jalur Gaza adalah sebuah kawasan di pantai timur Laut Tengah, yang berbatasan langsung dengan Mesir dan Israel.

Secara de facto, Jalur Gaza dikuasai oleh Hamas (gerakan perlawanan Islam di Palestina) sejak 2007.

Kendati begitu, sepanjang sejarahnya, Jalur Gaza terus diperebutkan oleh Israel dan Palestina.

Lantas, bagaimana sejarah Jalur Gaza?

Baca juga: Kenapa Jalur Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina?

Sejarah Gaza

Gaza disebut sebagai salah satu kota tertua di dunia karena sudah dihuni sejak 5.000 tahun silam.

Jalur Gaza terletak di jalur utama pantai Laut Tengah (Via Maris) antara Afrika Utara dan Mesopotamia.

Letaknya inilah yang kemudian menjadikan Gaza sebagai kota kunci atau tempat perhentian penting untuk perdagangan rempah-rempah ke Laut Merah.

Tempat pertama yang dihuni di Gaza adalah Tell es-Sakan, sebuah benteng Mesir Kuno di daerah Kanaan (sekarang sebelah Kota Gaza).

Namun, seiring berjalannya waktu, perdagangan antara Tell es-Sakan dengan Mesir semakin menurun, sehingga perlahan-lahan tidak lagi ditinggali oleh masyarakat.

Lebih lanjut, pada zaman Islam, Gaza dikepung dan direbut dari Kekaisaran Bizantium oleh tentara Rashidun di bawah pimpinan Jenderal 'Amr ibn al-As.

Lalu, pada abad ke-14, Gaza sempat dilanda Bubonic Plague atau wabah hitam yang membunuh sebagian besar penduduknya.

Kemudian, pada 1516, Gaza yang sempat hancur akibat banjir besar membuat pelabuhan-pelabuhannya banyak tidak berfungsi, bangunan-bangunan rusak, dan perdagangan menurun.

Saat itu, diputuskan bahwa Gaza dimasukkan ke dalam kekuasaan Kekaisaran Turki Utsmaniyah atau Kesultanan Turki.

Baca juga: Berapa Lama Konflik Israel dan Palestina?

Diperebutkan Israel dan Palestina

Setelah Perang Dunia I, kondisi Gaza perlahan-lahan semakin membaik.

Beberapa permukiman baru telah dibangun di sepanjang pantai dan dataran selatan maupun timur.

Namun, mulai 1917, Jalur Gaza diperebutkan oleh Israel dan Palestina. Bahkan, Jalur Gaza telah menjadi medan pertempuran antara Israel dan Palestina.

Pasca-proklamasi kemerdekaan Israel diumumkan, lima negara Arab, yaitu Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Irak menyerang Israel.

Aksi penyerangan ini menimbulkan terjadinya Perang Arab-Israel pada 1948.

Pada 22 September 1948, Pemerintahan Seluruh Palestina diproklamasikan oleh Liga Arab di Kota Gaza.

Namun, pemerintahan ini tak kunjung diakui oleh negara-negara di luar Liga Arab.

Pada 1949, Perang Arab-Israel pun berhasil diselesaikan melalui perjanjian gencatan senjata.

Salah satu isi perjanjian itu menyatakan bahwa garis demarkasi di Jalur Gaza bukan merupakan perbatasan internasional dan wilayahnya diduduki oleh Mesir.

Kendati perjanjian sudah disepakati, pertempuran antara Israel dan Mesir kembali terjadi pada 1967, yang disebut Perang Enam Hari.

Dalam Perang Enam Hari, Israel berhasil merebut Jalur Gaza.

Akan tetapi, konflik masih belum mereda di Jalur Gaza sampai akhirnya dibuat Persetujuan Damai Oslo tahun 1993.

Dalam persetujuan itu disebutkan otoritas Palestina ditetapkan sebagai badan administratif yang mengelola pusat pendudukan wilayah Jalur Gaza.

Di sisi lain, Israel tetap mempertahankan kontrolnya terhadap Jalur Gaza di wilayah udara, perairan, dan lintas perbatasan darat dengan Mesir.

Pada 2005, Israel memutuskan untuk menarik diri dari Jalur Gaza.

Sebab, Jalur Gaza dinyatakan sebagai bagian dari teritori Palestina.

Kendati demikian, status de jure Jalur Gaza masih belum jelas.

Bahkan PBB, Human Rights Watch, dan organisasi internasional lainnya masih menganggap Jalur Gaza dikuasai oleh Israel.

Hal ini karena sesuai perjanjian, disebutkan bahwa Israel menguasai wilayah udara dan perairan Gaza.

Hal inilah yang menyebabkan Jalur Gaza diperebutkan antara Israel dan Palestina.

Namun, pada 1967, Gaza mulai diduduki oleh Israel. Sejak itu, konflik pun mulai terjadi antara Israel dan Palestina.

 

Referensi:

  • Filiu, J.P. (2014). Gaza: A History. Oxford University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com