KOMPAS.com - Mona Lisa adalah salah satu lukisan paling terkenal dan juga termahal di dunia.
Lukisan Mona Lisa dilukis oleh seorang pelukis ternama dan tersohor di dunia, yaitu Leonardo da Vinci, seorang seniman, ilmuwan, dan penemu Renaisans Italia.
Leonardo da Vinci melukis Mona Lisa pada tahun 1503 hingga 1506 di Florence, Italia.
Pada 2021, lukisan Mona Lisa ditaksir bernilai lebih dari 867 juta dolar atau sekitar lebih dari Rp 13 triliun.
Lantas, apa yang membuat lukisan Mona Lisa mahal?
Baca juga: Ciri-ciri Lukisan Renaissance
Mona Lisa mungkin adalah karya seni yang paling ikonik. Lukisan ini meraih popularitasnya berkat puluhan tahun keberadaannya di Museum Louvre.
Museum Louvre di Perancis, tempat di mana lukisan Mona Lisa disimpan tidak dapat menjual lukisan tersebut karena hukum tertentu.
Pasal L451-5 menyatakan bahwa barang-barang di museum di Perancis milik orang publik juga merupakan bagian dari domain publik.
Mengetahui fakta bahwa lukisan Mona Lisa tidak dapat dibeli pun membuat sejumlah kolektor seni bersedia menaruh harga tinggi untuk bisa mendapatkan lukisan tersebut.
Semakin tinggi minat terhadap lukisan ini, maka semakin mahal pula nilainya.
Mona Lisa dilukis oleh Leonardo da Vinci pada awal abad ke-16.
Meskipun sudah berusia sangat tua, lukisan Mona Lisa masih dianggap dalam kondisi prima.
Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang turut membuat lukisan tersebut masih awet cantik hingga saat ini.
Pertama, Mona Lisa dilukis menggunakan teknik yang dikenal sebagai minyak pada panel, yang dianggap sebagai salah satu media lukisan yang paling awet dan tahan lama.
Cat minyak dapat menciptakan lapisan pelindung di atas panel, membantu mencegah keretakan dan kerusakan akibat faktor lingkungan, seperti kelembapan dan perubahan suhu.
Kedua, Mona Lisa disimpan dan dipajang dengan hati-hati sepanjang sejarahnya.
Lalu, Mona Lisa juga sudah dipugar dan dilestarikan secara teratur selama bertahun-tahun, yang telah membantu mempertahankan kondisinya.
Pada era lukisan Mona Lisa dibuat, lukisan wanita pada umumnya dibuat dengan memperlihatkan hampir seluruh badan.
Namun, lukisan Mona Lisa hanya menampilkan tiga seperempat badan dengan proporsi yang baik.
Tidak hanya itu saja, wanita zaman dahulu umumnya akan mengenakan pakaian terbaik saat akan dilukis.
Namun, lukisan Mona Lisa hanya menampilkan seorang wanita dengan pakaian yang polos dan sederhana.
Lukisan ini menunjukkan kepiawaian da Vinci dalam hal anatomi tubuh manusia sekaligus realisme natural.
Baca juga: Siapakah Monalisa dalam Lukisan Leonardo da Vinci?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.