Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Benggala, Pulau Terluar Indonesia di Sebelah Barat

Kompas.com - 28/03/2023, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pulau Benggala adalah nama pulau terluar Indonesia di sebelah barat.

Sebagai pulau paling barat Indonesia, Pulau Benggala terletak pada koordinat 5° 47′ 34″ Lintang Utara dan 94° 58′ 21″ Bujur Timur.

Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Baca juga: Sejarah Pulau Natal yang Mayoritas Penduduknya Islam

Apakah Pulau Benggala berpenghuni?

Pulau Benggala pada dasarnya merupakan pulau batu dengan luas sekitar 4 hektare.

Pulau kecil ini tersusun dari batuan-batuan berwarna gelap dan tidak berpenghuni.

Kondisi perairan Pulau Benggala sangat jernih dengan kekayaan hayati yang melimpah.

Pulau Benggala memiliki berbagai jenis terumbu karang dan beragam jenis biota laut, seperti ikan hias, tuna, hiu, cakalang, kerapu, kakap, teri, bulu babi, teripang, kerang, dan masih banyak lainnya.

Jenis karang yang dominan di perairan pulau ini yakni karang keras (75,2 persen), karang mati (10,8 persen), dan karang lunak (14 persen).

Kondisi terumbu karang di Pulau Benggala pun minim kerusakan karena kurangnya interaksi dengan manusia.

Baca juga: Sejarah Nusakambangan, Pulau Bui di Jawa Tengah

Pulau yang terletak paling barat, tetapi bukan titik nol

Pulau Benggala terletak di sebelah barat Pulau Weh dan Pulau Breueh, juga berbatasan dengan Teluk Benggala dan Laut Andaman.

Meski secara geografis Pulau Benggala merupakan pulau terluar bagian barat Indonesia, titik nol kilometer yang menjadi simbol paling barat wilayah Indonesia tidak berada di pulau ini.

Titik nol kilometer yang menjadi simbol titik paling barat wilayah Indonesia berada di Pulau Weh, Sabang.

Di Pulau Weh, terdapat Tugu Kilometer Nol RI atau Monumen Kilometer Nol, yang menjadi simbol perekat ujung terjauh bagian barat di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejayaan Milan pada Masa Renaissance

Kejayaan Milan pada Masa Renaissance

Stori
Göbekli Tepe, Kuil Tertua di Dunia

Göbekli Tepe, Kuil Tertua di Dunia

Stori
Panitia Perancang UUD: Tugas, Ketua, Anggota, dan Hasil Kerja

Panitia Perancang UUD: Tugas, Ketua, Anggota, dan Hasil Kerja

Stori
Mitreka Satata, Kemitraan ala Kerajaan Majapahit

Mitreka Satata, Kemitraan ala Kerajaan Majapahit

Stori
Sejarah Kemerdekaan Malaysia

Sejarah Kemerdekaan Malaysia

Stori
Biografi KH Abdullah Abbas, Ulama Karismatik dan Pejuang Kemerdekaan

Biografi KH Abdullah Abbas, Ulama Karismatik dan Pejuang Kemerdekaan

Stori
Tragedi Tenggelamnya KMP Gurita di Aceh

Tragedi Tenggelamnya KMP Gurita di Aceh

Stori
Pembubaran Negara Pasundan

Pembubaran Negara Pasundan

Stori
6 Tokoh Kebangkitan Nasional yang Muncul dari Program Politik Etis

6 Tokoh Kebangkitan Nasional yang Muncul dari Program Politik Etis

Stori
Marpangir, Tradisi Mandi Rempah Jelang Ramadan

Marpangir, Tradisi Mandi Rempah Jelang Ramadan

Stori
Athena, Dewi Perang Yunani

Athena, Dewi Perang Yunani

Stori
Hasil Akulturasi Budaya Indonesia dan India

Hasil Akulturasi Budaya Indonesia dan India

Stori
8 Perang Paling Mematikan di Abad ke-21

8 Perang Paling Mematikan di Abad ke-21

Stori
Dampak Wabah Black Death bagi Dunia

Dampak Wabah Black Death bagi Dunia

Stori
Negara-Negara yang Kalah dalam Perang Dunia II

Negara-Negara yang Kalah dalam Perang Dunia II

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com