Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kerajaan Chola yang Pernah Menyerang Sriwijaya

Kompas.com - 27/02/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Kerajaan Chola adalah kerajaan maritim di India Selatan yang dipimpin oleh Dinasti Chola keturunan Suku Tamil.

Chola atau terkadang disebut Colamandala menjadi salah satu dinasti yang berkuasa paling lama dalam sejarah dunia.

Dinasti ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-3 SM. Kerajaan Chola mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-11, sebelum akhirnya runtuh pada abad ke-13.

Pada masa kejayaannya, pengaruh Chola membentang dari Maladewa hingga ke Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Tanjore menjadi bukti bahwa Kerajaan Chola menyerang Sriwijaya sebanyak dua kali, yakni pada 1017 dan 1025.

Baca juga: Prasasti Tanjore, Bukti Takluknya Kerajaan Sriwijaya oleh Raja Chola

Sejarah berdirinya

Catatan paling awal mengenai keberadaan Dinasti Chola didapat dari abad ke-3 SM, ketika India berada di bawah kekuasaan Raja Ashoka dari Kekaisaran Maurya.

Melansir Britannica, dinasti ini berasal dari lembah Sungai Kaveri di India.

Raja Karikala, yang memerintah pada zaman Sangam di Uraiyur (sekarang Tiruchchirappalli), umumnya diakui sebagai leluhur orang-orang Chola.

Sayangnya catatan tertulis mengenai Dinasti Chola dari sebelum abad ke-7 sangat terbatas.

Keturunan Karikala, yakni Vijayalaya Chola, diketahui mendirikan Kerajaan Chola pada pertengahan abad ke-9 dengan ibu kota di Tanjore (sekarang Thanjavur).

Vijayalaya Chola memerintah dari tahun 847 hingga 871. Pemerintahannya diteruskan oleh sang putra yang bernama Aditya Chola I.

Aditya Chola I (870-907) dikenal sebagai raja yang menjadi peletak dasar pemerintahan Kerajaan Chola.

Baca juga: Kekaisaran Maurya: Sejarah, Raja-Raja, Masa Kejayaan, dan Kehidupan

Masa kejayaan

Kerajaan Chola mulai berkembang pesat di masa pemerintahan Rajaraja I, yang berkuasa antara 985-1014.

Rajaraja I aktif melakukan perluasan wilayah dan memperoleh banyak keuntungan dari hasil rampasannya.

Dengan harta rampasannya, Rajaraja I membangun Kuil Brihadisvara, yang masih berdiri hingga saat ini di Thanjavur.

Pada akhir pemerintahannya, Rajaraja I telah memperluas wilayah Kerajaan Chola hingga Sri Lanka dan Maladewa.

Penerus Rajaraja I adalah putranya yang bernama Rajendra Chola I (1014-1044).

Selama tiga dekade berkuasa, Rajendra Chola berhasil melampaui prestasi sang ayah.

Baca juga: Kekaisaran Parthia: Sejarah, Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Rajendra Chola melakukan ekspansi wilayah ke India bagian utara dan ke Semenanjung Melayu, termasuk ke Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Tanjore menjadi bukti bahwa Kerajaan Chola menyerang Sriwijaya sebanyak dua kali, yakni pada 1017 dan 1025.

Nama raja Colamandala yang berhasil menyerang Kerajaan Sriwijaya adalah Rajendra Chola I.

Selain melakukan ekspansi wilayah, Rajendra Chola juga mendirikan banyak lembaga pendidikan di kerajaannya.

Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Chola menjadi pusat kekuatan militer dan budaya di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Sebagai kerajaan maritim yang besar, Kerajaan Chola menjalin hubungan dagang yang kuat dengan China selama beberapa abad.

Baca juga: Kekaisaran Seleukia: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Runtuhnya Kerajaan Chola

Sepeninggal Rajendra Chola I pada 1044, Kerajaan Chola mulai meredup karena beragam sebab.

Raja-raja yang memerintah setelahnya juga tidak bertahan lama.

Pada 1070, Kerajaan Chola mulai dipimpin oleh raja dari Dinasti Chalukya-Chola, karena Raja Athirajendra meninggal tanpa memiliki keturunan untuk menjadi penerus dinasti.

Dinasti Chola semakin mengalami kemunduran seiring dengan bangkitnya Dinasti Pandyan.

Dinasti Chola runtuh di masa pemerintahan Rajendra Chola III, tepatnya pada 1279, karena ditaklukkan oleh Dinasti Pandyan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com