JAKARTA, KOMPAS.com - Sungai Serayu adalah sungai di Jawa Tengah yang salah satunya melewati Kabupaten Banjarnegara.
Sungai Serayu, salah satunya memiliki mata air di kawasan Pegunungan Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Nama sumber mata air itu adalah Tuk Bima Lukar.
Baca juga: Basarnas: Sungai Aare di Swiss Setipe dengan Sungai Serayu, Mahakam, hingga Kapuas
"Tuk" adalah kata dalam Bahasa Jawa yang berarti mata air.
"Bima" adalah nama salah satu tokoh dunia wayang.
"Lukar" adalah kata dalam Bahasa Jawa yang memiliki arti telanjang bulat atau bugil.
Dalam catatan sumber tulisan laman Kompas.com pada 7 April 2022, termaktub informasi bahwa Sungai Serayu menjadi bahan baku air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria Banyumas.
Tak hanya melewati Banjarnegara, Sungai Serayu yang bermuara di Samudera Hindia di kawasan selatan Jawa, juga melintasi Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Cilacap.
Melalui Waduk Mrica di Banjarnegara, Sungai Serayu juga menjadi sumber irigasi bagi pertanian di daerah aliran sungai seluas 4375 meter persegi.
Kencing Bima
Ada berbagai macam versi riwayat Sungai Serayu.
Riwayat Sungai Serayu yang memiliki panjang 181 kilometer itu kebanyakan adalah kisah dari mulut ke mulut.
Alkisah, Bima yang merupakan anak kedua dari Pandawa Lima mendapatkan wangsit untuk membuat sungai di kawasan Dieng.
Bima adalah sosok bertubuh besar.
Ketimbang saudara-saudaranya, Yudhistira, Arjuna, Nakula, dan Sadewa, Bima memiliki fisik kuat dan postur tubuh yang kekar.
Sesuai perintah Batara Guru, raja para dewa, Bima wajib membuat sungai dalam keadaan bugil.
Alhasil, Bima juga membuat sungai itu dengan bantuan penisnya.
Konon, Bima pun kencing di sungai buatannya.
Air kencing Bima itu adalah sumber air kali pertama untuk sungai buatannya.
Suatu ketika, kemudian, Bima melihat perempuan cantik yang tengah mandi di sungai buatannya itu.
Ia menyapa dan memuji perempuan cantik itu dengan kata-kata "sira ayu".
Kata dalam Bahasa Jawa dialek Banyumas tersebut artinya "kamu cantik".
Dari situlah, nama sungai buatan Bima atau Werkudara itu menjadi Sungai Serayu.