KOMPAS.com - Pahlawan adalah orang yang dihargai dan disegani berkat keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Indonesia sendiri memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.
Makna Hari Pahlawan adalah untuk mengenang serta mengingat seberapa besar perjuangan para pahlawan yang sudah gugur dalam pertempuran yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur.
Sejumlah pahlawan Indonesia yang diberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia adalah Tuanku Imam Bonjol, Pattimura, Soekarno, Mohammad Hatta, dan masih banyak lainnya.
Lantas, di balik gelar istimewa tersebut, bagaimana asal-usul istilah pahlawan?
Baca juga: 5 Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum 1908
Pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu phala-wan, artinya seseorang yang menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama.
Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang gagah berani.
Namun, secara etimologis, ada juga yang memaknai istilah pahlawan berasal dari akar kata pahala, dan berakhiran wan, sehingga menjadi pahalawan.
Artinya, para pahlawan ini pantas memperoleh pahala karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan kebenaran.
Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pahlawan dimaknai sebagai orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran.
Lebih lanjut, menurut mitologis, asal-usul pahlawan berasal dari bahasa Yunani, yang dalam mitologi dikaitkan dengan "pasukan" atau "yang berkorban demi Tuhan atau kebenaran."
Unsur pengorbanan dan keberanian memang sangat melekat pada istilah pahlawan atau kepahlawanan.
Oleh sebab itu, pahlawan dianggap sebagai pelindung, pembela, dan penjaga.
Baca juga: Buya Hamka, Pahlawan Nasional dan Penulis Novel Terlaris
Setiap orang dapat disebut sebagai pahlawan apabila telah memperjuangkan kebenaran.
Namun, pemberian gelar pahlawan terhadap seseorang secara resmi baru dapat dilakukan apabila sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan.