Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad

Kompas.com - 08/10/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah ke dunia.

Nabi Muhammad lahir di Mekkah pada abad ke-6, dengan kondisi masyarakat Arab yang saat itu masih sangat menyimpang dari ajaran Allah.

Sejak kecil, Nabi Muhammad sudah hidup tanpa adanya sosok seorang ayah.

Sang ayah wafat sebelum Nabi Muhammad lahir. Kemudian, setelah Rasulullah lahir, sang ibu tidak menyusuinya sampai selesai.

Berikut ini sejarah kelahiran Nabi Muhammad.

Baca juga: Biografi Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat

Lahir pada tahun Gajah

Sejarah kelahiran Nabi Muhammad memiliki ragam pendapat.

Namun, yang paling populer ialah Rasulullah lahir di Kota Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun Gajah.

Alasan disebut sebagai tahun Gajah karena waktu itu tengah terjadi peristiwa bersejarah, yaitu adanya serangan dari tentara Gajah yang dipimpin Raja Abraha hendak menghancurkan Kabah di Mekkah.

Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, 22 April 571 Masehi.

Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa Rasululah lahir pada 8 Rabiul Awwal, 9 Rabiul Awwal, pada bulan Ramadan, Muharram, atau Rajab.

Nabi Muhammad merupakan seorang keturunan Bani Hasyim, salah satu klan suku Quraisy yang dihormati di Mekkah.

Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, sedangkan sang ibu bernama Aminah binti Wahab.

Nabi Muhammad tumbuh sebagai anak yatim, di mana sang ayah meninggal sebelum Rasulullah lahir ke dunia.

Ayahnya adalah seorang saudagar yang kerap bepergian ke Negeri Syam.

Sewaktu singgah di Madinah, Abdullah bin Abdul Muthalib sedang dalam keadaan sakit dan akhirnya meninggal dunia di sana.

Setelah Nabi Muhammad lahir, sang ibu menyerahkannya kepada Halimah Sa'diah untuk disusukan.

Hal ini merupakan tradisi bangsa Arab, di mana mereka menyusukan sang anak kepada perempuan desa tempat mereka tinggal.

Baca juga: Siapa Saja yang Pernah Mengasuh Nabi Muhammad?

Tujuannya, supaya anak-anak mereka, termasuk Nabi Muhammad dapat tumbuh di lingkungan pedesaan yang udaranya masih bersih.

Nabi Muhammad tinggal bersama Halimah selama empat tahun di Dusun Bani Sa'ad.

Nabi Muhammad baru kembali tinggal bersama Aminah pada usia enam tahun.

Selama hidup bersama sang ibu, Aminah sering mengajak Nabi Muhammad berziarah ke makam ayahnya di Madinah sekaligus bersilaturahmi dengan sanak saudaranya.

Namun, suatu hari, ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, sang ibu jatuh sakit dan akhirnya wafat di sana.

Nabi Muhammad pun tumbuh menjadi anak yatim piatu dan diasuh oleh sang kakek bernama Abdul Muthalib.

Sayangnya, dua tahun setelahnya sang kakek meninggal dunia sehingga Nabi Muhammad harus diasuh oleh sang paman, yaitu Abu Thalib.

Berbeda dengan kehidupan sang kakek yang dihormati oleh warga Kota Mekkah, paman Nabi Muhammad ini merupakan seorang sangat miskin.

Abu Thalib sering kali harus pergi berdagang ke Negeri Syam untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Madinah

Singkat cerita, Nabi Muhammad tumbuh dewasa dan akhirnya menikah bersama seorang perempuan bernama Khadijah.

Pernikahan mereka dikaruniai enam orang anak, yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah.

Suatu ketika, saat Nabi Muhammad sedang merenung di Gua Hira pada 6 Agustus 611 M, Rasulullah melihat sebuah cahaya terang.

Ketika itu, Malaikat Jibril muncul dengan cahaya yang sangat menyilaukan dan menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Al-Alaq ayat 1-5, isinya adalah Nabi Muhammad merupakan nabi akhir zaman yang akan didustakan, disakiti, diusir, dan diperangi.

Beberapa waktu setelahnya, Nabi Muhammad mendapat wahyu kedua yang berisi tentang perintah untuk menyeru manusia kepada Allah.

Setelah mendapat wahyu, Nabi Muhammad pun mulai berdakwah di kalangan keluarga, sahabat, dan masyarakat Mekkah.

Setelah mendapat wahyu, Nabi Muhammad mulai berdakwah dan terus menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Mekkah.

Nabi Muhammad wafat pada Senin, 8 Juni 632.

Jasadnya dikebumikan di Kompleks Masjid Nabawi di Madinah (sekarang di bawah naungan Kubah Hijau).

 

Referensi:

  • Dianawati, Ajen. (2008). Kisah Nabi Muhammad SAW. Jakarta: KAWAHmedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com