Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Peristiwa Gedoran Depok

Kompas.com - 07/10/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa Gedoran Depok terjadi pada 11 Oktober 1945, yang juga dianggap sebagai revolusi sosial di pinggiran Jakarta.

Peristiwa Gedoran Depok berlangsung cukup panas, di mana berbagai aksi pembunuhan, perampokan, dan berbagai kekerasan fisik terjadi.

Melalui peristiwa ini, lahirlah beberapa tokoh pejuang ternama seperti Margonda, Tole Iskandar, dan Mochtar.

Sekarang, nama-nama pejuang tersebut telah diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok.

Baca juga: Peristiwa Bersejarah di Bulan Oktober

Latar belakang

Latar belakang terjadinya Peristiwa Gedoran Depok bermula ketika Depok enggan mengakui kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945.

Sebab, Depok sudah lebih dulu merdeka pada 28 Juni 1714 dan sudah memiliki sistem pemerintahan di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda.

Bahkan, disebutkan pula bahwa Depok sudah memiliki Kepala Negara sendiri bernama Cornelis Chastelein, seorang Belanda yang memerdekakan orang Depok.

Chastelein juga mewariskan seluruh tanahnya kepada 12 marga budaknya yang berasal dari berbagai suku Indonesia dan memerdekakan mereka sebelum beliau wafat.

Oleh sebab itu, Depok pun enggan untuk bergabung dengan Indonesia, karena mereka sudah lebih dulu merdeka dan telah memiliki pemimpin sendiri.

Didorong dengan kondisi tersebut, Depok kemudian dikepung oleh para pejuang dari seluruh penjuru mata angin untuk mendesak mereka agar segera mengakui kemerdekaan Indonesia dan bergabung ke dalam NKRI.

Baca juga: Peristiwa-peristiwa yang Terjadi pada Masa Revolusi Kemerdekaan

Kronologi

Pada 7 Oktober 1945, sejumlah pemuda Indonesia melakukan gerakan revolusioner agar Depok bersedia mengakui kemerdekaan NKRI.

Para pemuda dan laskar perjuangan waktu itu melakukan berbagai aksi penjarahan, pencurian, dan perampokan terhadap warga Depok yang masih memiliki kedekatan dengan Belanda.

Aksi penjarahan dan perampokan pun terus berlangsung selama beberapa hari dan puncaknya terjadi tanggal 11 Oktober 1945.

Pada waktu itu, sekitar 4.000 pemuda Indonesia datang ke Kota Depok.

Ada yang berangkat dengan menumpang kereta api, truk, bahkan gerobak sapi demi sampai ke kota tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com