Muhammad juga sering menemani pamannya berdagang ke berbagai wilayah, terutama ke wilayah utara.
Saat itu, Muhammad mulai terkenal sebagai pedagang yang sangat jujur dan dapat dipercaya.
Bahkan sifatnya yang jujur dan dapat dipercaya tersebut telah dikenal di berbagai penjuru Jazirah Arab.
Berkat kejujurannya, sebelum Muhammad diangkat menjadi nabi, terkenal dengan sebutan Al-Amin, yang memiliki makna orang yang dapat dipercaya.
Baca juga: Sejarah Gerakan Wahabi di Arab Saudi
Karakter Muhammad dan budi pekertinya yang luhur telah didengar oleh banyak orang, termasuk Khadijah, seorang janda kaya yang menekuni dunia perdagangan.
Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakan barang dagangannya, bahkan mau memberikan upah dua kali lipat.
Ketika usianya menginjak 25 tahun, Muhammad menikah dengan Khadijah, yang saat itu berusia sekitar 40 tahun.
Kendati demikian, perbedaan usia tidak menjadi penghalang bagi mereka dan kehidupan pernikahannya pun harmonis.
Baca juga: Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad
Selain itu, Muhammad dan Khadijah emiliki kebiasaan khas, yaitu menyendiri selama beberapa waktu untuk merenung.
Muhammad pun menemukan tempat untuk merenung, yaitu di Gua Hira, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Mekkah.
Di gua inilah nantinya Muhammad mendapatkan wahyu untuk pertama kalinya dari Malaikat Jibril.
Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, pada 6 Agustus 611.
Khadijah menjadi salah satu pelindung dan pendukung, ketika Nabi Muhammad berjuang menyiarkan Islam.
Referensi: