Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Kuning: Latar Belakang, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir

Kompas.com - 12/11/2021, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Lasem jatuh ke tangan Belanda

Di Lasem, koalisi pasukan Tionghoa dan Jawa dibubarkan oleh Tumenggung Widyaningrat.

Untuk menghilangkan jejak, adipati meminta mereka untuk menyembunyikan senjata dan menjalani kehidupan seperti biasa.

Tumenggung Widyaningrat kemudian berangkat ke Mataram untuk melaporkan peristiwa penyerangan Rembang, Juana, dan Jepara.

Adipati menjelaskan bahwa rakyatnya tidak mengetahui apa-apa, karena pemberontakan dilakukan oleh etnis Tionghoa dari berbagai daerah.

Namun, siasat Tumenggung Widyaningrat tercium oleh Pakubuwono II. Akibatnya, pada 1473 Lasem jatuh ke tangan VOC.

Baca juga: Perang Saparua: Penyebab, Tokoh, Jalannya Perlawanan, dan Akhir

Tumenggung Widyaningrat kemudian dipecat dan jabatannya diturunkan menjadi Tumenggung Mayor Titular, jabatan boneka yang diciptakan VOC.

Setelah itu, Tumenggung Widyaningrat dan Raden Panji Margono, serta orang-orang Tionghoa di Lasem terus diawasi oleh VOC.

Perang tahun 1750

Meski berada di bawah pengawasan Belanda, semangat Tumenggung Widyaningrat dan Raden Panji Margono untuk memberontak bangsa pejajah tidak pernah padam.

Perlawanan dilanjutkan pada 1750, Raden Tumenggung Widyaningrat dan Raden Panji Margono beserta Kiai Ali Badawi menyerbu kedudukan VOC di Rembang.

Ketiga tokoh ini memimpin pasukan yang terdiri dari gabungan etnis Tionghoa, Jawa, serta kalangan santri.

Namun, dalam pertempuran ini, Raden Tumenggung Widyaningrat dan Raden Panji Margono gugur.

Setelah itu, perlawanan di Lasem benar-benar padam, menandai berakhirnya Perang Kuning.

Di tangan Belanda, Lasem tidak lagi menjadi kota kabupaten, tetapi setara dengan kecamatan dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Rembang.

 

Referensi:

  • Santosa, Iwan. (2014). Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran: Sejak Nusantara sampai Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  • Unijaya, Muhammad Akrom. (2014). Lasem Negeri Dampoawang: Sejarah yang Terlupakan. Yogyakarta: Salma Idea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com