Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imperialisme Kuno: Pengertian, Semboyan, Tujuan, Contoh, dan Dampaknya

KOMPAS.com - Pada abad ke-18, muncul praktik imperialisme modern akibat dari revolusi industri di Inggris.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imperialisme merupakan sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Praktik imperialisme modern dilandasi oleh kepentingan industri yang berpusat pada industrialisasi.

Sebelum kemunculan imperialisme modern, bangsa Barat telah terlebih dahulu melakukan praktik imperialisme kuno.

Apa yang dimaksud imperialisme kuno dan bagaimana praktiknya?

Pengertian dan semboyan imperialisme kuno

Imperialisme kuno merupakan praktik imperialisme yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.

Praktik imperialisme kuno dimulai pada abad ke-15, bersamaan dengan munculnya misi penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa.

Imperialisme Kuno yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mempunyai semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel).

Semangat imperialisme kuno itulah yang mendorong Spanyol dan Portugis melakukan penjelajahan samudra untuk memburu rempah-rempah, mencari kejayaan, dan menyebarkan agama.

Tujuan imperialisme kuno

Portugis dan Spanyol merupakan negara Eropa yang menghadapi kesulitan ekonomi paling parah sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman pada pertengahan abad ke-15.

Peristiwa itu membuat rempah-rempah menjadi barang yang paling berharga dan bernilai tinggi di Eropa, bahkan lebih berharga dari emas.

Tujuan dari imperialisme kuno ialah mencapai 3G, yaitu gold (kekayaan), glory (kejayaan), dan gospel (penyebaran agama).

Dengan semboyan 3G, bangsa Eropa menduduki suatu wilayah dengan tujuan untuk mencari kekayaan, menambah kejayaan negeri induk, dan menyebarkan agama.

Sebagai pelopor imperialisme kuno, bangsa Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan samudra untuk meraup kekayaan (gold) berupa rempah-rempah, barang berharga di Eropa saat itu.

Setelah gold berhasil dicapai, mereka terdorong untuk memiliki daerah kekuasaannya sendiri sebagai simbol kejayaan (glory).

Selain gold dan glory, para pelaku imperialisme kuno membawa misi suci dari gereja atau gospel, untuk menyebarkan agama Kristen.

Setiap pelayaran yang dilakukan akan didampingi oleh kelompok misionaris yang bertugas menyebarkan ajaran Injil.

Ciri-ciri dan contoh imperialisme kuno

Ciri utama dari imperialisme kuno adalah adanya penjelajahan samudra dengan semangat 3G.

Negara-negara pelopor imperialisme kuno berlayar untuk mencari kekayaan serta memperluas daerah kekuasaan.

Daerah yang dikuasai akan dibuat sebagai koloni, dengan tujuan mengontrol dan mengendalikan daerah tersebut agar hasil sumber daya alamnya dapat dieksploitasi sebanyak-banyaknya.

Selain itu, ciri-ciri imperialisme kuno lainnya adalah adanya penyebaran budaya serta agama dari bangsa Barat, khususnya agama Katolik.

Salah satu contoh imperialisme kuno adalah penjajahan bangsa Portugis di Indonesia.

Indonesia mengalami imperialisme kuno oleh bangsa Portugis pada abad ke-16.

Imperialisme bangsa Portugis di Indonesia bertujuan untuk menguasai wilayah yang kaya akan rempah-rempah agar bisa memonopoli perdagangannya, dan menyebarkan agama Katolik.

Dampak imperialisme kuno

Imperialisme kuno membawa dampak yang begitu besar, salah satunya munculnya perbudakan.

Masyarakat setempat sering kali diperbudak untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja negara imperialis.

Dampak lain dari imperialisme kuno adalah eksploitasi sumber daya alam di daerah-daerah yang diduduki untuk dimonopoli.

Praktik seperti ini tentu merugikan masyarakat lokal karena barang yang mereka jual akan dibeli secara murah, bahkan kerap dirampas.

Selain itu, misi gospel atau penyebaran agama meninggalkan jejak di daerah koloni, yaitu dengan masuknya agama baru, khususnya Katolik dan Protestan.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/06/090000679/imperialisme-kuno--pengertian-semboyan-tujuan-contoh-dan-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke