Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benteng Dodinga, Si Penjaga Tapal Batas

Menurut informasi V.I. van de Wall, benteng ini diperkirakan dibangun oleh bangsa Spanyol.

Pada perkembangan selanjutnya, Benteng Dodinga menjadi penjaga tapal batas dan saksi pembagian Pulau Halmahera oleh Kesultanan Ternate dan Tidore.

Berikut ini sejarah singkat Benteng Dodinga.

Sejarah Benteng Dodinga

V.I. van de Wall menyatakan bahwa Benteng Dodinga diperkirakan telah menjadi wilayah penting sejak awal masuknya bangsa Eropa di Maluku Utara.

Pada masa pemerintahan Gubernur David Peterson, tepatnya pada 1713, benteng ini diduduki Belanda.

Sebelumnya, Benteng Dodinga berperan penting dalam pertempuran melawan Sultan Sibori Amsterdam dari Ternate yang melakukan perlawanan antara tahun 1679 hingga 1681.

Benteng Dodinga pernah menjadi saksi persaingan Kesultanan Ternate dan Tidore.

Dua pihak saling mengklaim bahwa mereka memiliki daerah kekuasaan di Pulau Halmahera, yang diketahui sebagai pulau terbesar di Maluku Utara.

Kesultanan Tidore mengklaim berkuasa atas bagian selatan, sedangkan bagian utara merupakan wilayah Ternate.

Berlatar kondisi tersebut, secara geografis wilayah Dodinga menjadi daerah tapal batas antara kekuasaan Ternate dan Tidore.

Benteng Dodinga pun digunakan untuk mengawasi wilayah sekitar, yang menjadi tapal batas antara Ternate-VOC dan Tidore.

Terlebih jalur darat di wilayah itu mulai ramai sebagai rute perdagangan yang menghubungkan antara pesisir barat dan timur Halmahera.

Saat ini, kondisi Benteng Dodinga telah runtuh, hanya menyisakan sedikit reruntuhan dinding yang terbengkalai.

Tinggalan dua meriam dari situs benteng kini diletakkan di depan kantor Desa Dodinga.

Referensi:

  • Mansyur, Syahruddin. (2016). Sebaran Benteng Kolonial Eropa di Pesisir Barat Pulau Halmahera: Jejak Arkeologis dan Sejarah Perebutan Wilayah di Kesultanan Jailolo. Purbawidya, 5 (2): 133-150.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/07/160000479/benteng-dodinga-si-penjaga-tapal-batas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke