Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Kerajaan Sriwijaya Berpotensi dalam Bidang Perdagangan

Berdasarkan sumber-sumber sejarah, seperti prasasti atau patung, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berkuasa atas jalur perdagangan di laut dan sungai.

Dengan memiliki perdagangan yang sangat maju, Kerajaan Sriwijaya tidak hanya mendapatkan sebuah keuntungan, melainkan juga kekayaan.

Lantas, apa faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya berpotensi dalam bidang perdagangan?

Letaknya strategis

Faktor pertama yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya berpotensi besar dalam bidang perdagangan adalah letaknya yang strategis di tepi Selat Malaka.

Terlebih lagi, Kerajaan Sriwijaya terletak di Palembang, Sumatera Selatan, di mana Pulau Sumatera merupakan pulau paling barat yang dekat dengan daratan Asia Tenggara.

Meskipun pusat pemerintahannya tidak berada di tepi pantai dan agak masuk ke pedalaman, tetapi Sriwijaya tetap memperoleh keuntungan berkat keberadaan sungai yang alirannya langsung menuju ke muara laut.

Didukung dengan kondisi ini, Kerajaan Sriwijaya dapat dengan mudah mengumpulkan barang komoditas perdagangan yang dihasilkan masyarakat pedalaman, kemudian diangkut ke pelabuhan melalui jalur sungai.

Sejak awal Masehi, perdagangan internasional telah berkembang antara India dengan daratan Asia yang melewati Selat Malaka.

Oleh sebab itu, ketika Kerajaan Sriwijaya berdiri, Selat Malaka sudah menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Dalam perkembangannya, Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka. Alhasil, Sriwijaya memiliki peranan besar dalam perdagangan nasional dan internasional.

Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat yang banyak didatangi para saudagar atau pedagang dari berbagai negara.

Bahkan, tidak sedikit pedagang asing yang masuk ke pusat pemerintahan Sriwijaya untuk berdagang.

Memiliki birokrasi yang baik

Selain faktor geografis, perkembangan Kerajaan Sriwijaya juga dipengaruhi oleh kehidupan birokrasinya yang baik.

Untuk memiliki birokrasi yang baik, maka dibutuhkan pula seorang pemimpin yang cakap.

Berdasarkan dari prasasti yang ditinggalkan, terindikasi bahwa raja Kerajaan Sriwijaya memiliki sifat tegas dan tidak menghendaki kebebasan bertindak yang terlalu besar pada para penguasa daerah.

Selain itu, raja juga mengembangkan tradisi diplomasi, terutama dengan China.

Raja Sriwijaya disebut-sebut rela memberikan upeti kepada kaisar China agar mereka tidak menjalin perjanjian dagang dengan negara lain.

Selain itu, Sriwijaya juga menjalin hubungan dagang dengan India, Myanmar, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Dengan begitu, kegiatan monopoli perdagangan di Asia Tenggara dapat tetap dikuasai Sriwijaya.

Referensi:

  • Rokhimaturrizki, Oktavia. (2022). Kerajaan-Kerajaan Buddha yang Pernah Ada di Indonesia. Surabaya: Media Edukasi Creative.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/12/080000479/faktor-kerajaan-sriwijaya-berpotensi-dalam-bidang-perdagangan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke