Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biografi Pranoto Reksosamodra: Menpangad yang Dituduh Terlibat G30S

Ia mendekam dalam tahanan selama 15 tahun pada era Orde Baru karena tuduhan terlibat Gerakan 30 September atau G30S.

Ketika G30S pecah dan Ahmad Yani menjadi salah satu tokoh Indonesia yang meninggal dunia, Pranoto Reksosamodra diangkat menjadi Menpangad (Menteri Panglima Angkatan Darah) oleh Presiden Soekarno.

Sebelum terjun di dunia militer, Pranoto ternyata memiliki keinginan untuk menjadi seorang guru.

Kehidupan Awal

Pranoto Reksosamodra lahir di Bagelen, Purworejo, pada 16 April 1923. Ia adalah anak kesembilan dari sepuluh bersaudara.

Pranoto merupakan anak dari pasangan R. Soempeno Reksosamodra dan R. Ngt. Wasiah Soempeno Reksosamodra.

Ia memulai pendidikannya di Holland Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah.

Kemudian, Pratono melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), juga di Muhammadiyah, hingga lulus pada 1940.

Pranoto memiliki keinginan untuk menjadi guru.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Holland Inlandsche Kweekschool (HIK) Muhammadiyah dan lulus pada 1943.

Setelah itu, Pranoto justru terjun ke dunia militer dengan bergabung Pembela Tanah Air (PETA) di Magelang, menjelang kemerdekaan Indonesia.

Karier Militer

Setelah bergabung PETA di Magelang, Pranoto juga tergabung dalam Kanbu Kyoikutai (PETA) Bogor.

Pranoto kemudian meniti kariernya dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion, hingga menjadi komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah Jawa Tengah.

Pada 1957, Pranoto menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD).

Ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro.

Pranoto lantas menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatera Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), hingga akhirnya menjabat sebagai Asisten III Menteri Panglima Angkatan Darat bidang Personalia (1962-1965).

Era G30S

Ketika pecah peristiwa G30S yang menewaskan enam jenderal dan satu perwira, Pranoto diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Pelaksana Tugas Harian Menteri Panglima Angkatan Darat.

Ia menggantikan Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G30S.

Pranoto menjabat sebagai Menpangad sejak 3 Oktober 1965 dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

Namun, dalam pelaksanannya, Pranoto tidak bisa berbuat banyak, terutama setelah Soeharto diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Setelah itu, karier dari Pranoto mulai meredup. Pada 16 Februari 1966, melalui Perintah Penangkapan/Penahanan No.37/2/1966, Pranoto ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta.

Pranoto ditahan dengan tuduhan terlibat G30S. Mulai saat itu, karier Mayor Jenderal Pranoto habis.

Sebulan kemudian, pada 7 Maret 1966, Pranoto statunya berubah menjadi tahanan rumah yang berdasarkan Surat Perintah Ketua Team Pemeriksa Pusat No.Print. 018/TP/3/1966.

Setelah menjadi tahanan rumah selama tiga tahun, Pranoto ditahan lagi pada 4 Maret 1969 berdasarkan Surat Perintah Penangkapan/Penahanan No.Print. 212/TP /1/1969.

Adapun tuduhan penahanan Pranoto masih sama, yakni terlibat G30S.

Kemudian pada 20 November 1970, berdasarkan Surat Keputusan No. Kep./E/645/1I/1970 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI, Jenderal Maraden Panggabean, Pranoto diskors dari Angkatan Darat.

Selain diskors, Pranoto juga tidak lagi menerima gaji. Ia mengaku tidak pernah menerima surat pemecatan.

Meninggal Dunia

Pranoto juga tidak pernah diperiksa selama ia ditahan. Ia akhirnya dibebaskan pada 16 Februari 1981.

Selama menjalani masa penahanan, Pratono tidak menerima segala hak yang seharusnya dia dapatkan sebagai anggota TNU Angkatan Darat.

Bahkan, ada yang menjelaskan, bahwa hak Pranoto sebagai anggota TNI, hilang sepenuhnya sejak 1975.

Sejak saat itu, Pranoto seakan menghilang meskipun sebelumnya ia sering berada di samping Soekarno.

Hingga akhirnya, Pranoto meninggal dunia pada 9 Juni 1992. Ia kemudian dimakamkan di TMP Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Referensi:

  • Sophian, Manai. (2008). Kehormatan Bagi yang Berhak: Bung Karno Tidak Terlibat G30S/PKI. Jakarta: Visimedia.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/05/120000079/biografi-pranoto-reksosamodra--menpangad-yang-dituduh-terlibat-g30s

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke